Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Oknum Membawa 15 Botol Miras

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Dua Oknum Polisi Yang Pesta Miras Bersama Siswi SMA.

Bikin Teler Siswi di Kebun Jeruk

TEGALDLIMO-Pesta minuman keras (miras) yang diduga melibatkan dua oknum anggota Polsek Tegaldlimo, satu petugas Perhutani, satu anggota LMDH bersama empat cewek yang dua di antaranya  berstatus pelajar, ternyata menenggak miras oplosan jenis anggur dan bir.

Dalam pesta miras di salah satu kebun jeruk Desa  Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo pada Sabtu sore (15/4), mereka menghabiskan 15 botol lebih. “Saya tidak tahu persis jumlahnya, tapi ada kalu 15 botol,”  cetus ND, 14, salah satu cewek yang ikut dalam pesta miras itu.

ND secara khusus pada Jawa Pos Radar Genteng mengisahkan, pesta miras itu tidak direncanakan.  Pada Sabtu siang, kebetulan bertemu dengan temannya RT, 16 dan VR, 20, keduanya warga Desa  Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo, saat bermain di rumahnya, NK, 20, di Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo.

“Kami ditelepon untuk diajak panen jeruk,” terangnya. Karena diajak akan panen jeruk, dia bersama tiga temannya langsung berangkat ke kebun jeruk di  Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo.

Setiba di lokasi, sudah ada empat orang yang tidak dikenal. Empat orang itu dua di antaranya anggota polisi berinisial HS dan YD, satu orang petugas Perhutani berinisial SG, dan anggota LMDH berinisial KS.

“Saya tidak ada yang kenal, katanya sih anggota polisi dan Perhutani,” katanya. Salah satu dari empat lelaki itu, jelas dia, menghubungi seseorang. Dan tidak lama, ada orang yang datang sambil membawa botol miras.

“Selama berada di kebun jeruk, beberapa kali dikirimi botol miras jenis anggur dan bir, semuanya ada kalau 15 botol,” ungkap warga Desa Sumberberas, Kecamatan  Muncar itu. ND mengaku sebelum pesta miras itu bubar, pulang dulu bersama NK.

Sekitar dua jam kemudian, jelas dia, ditelepon oleh VR. “VR bilang bersama RT berada di rumah Mbak NK, lalu kami menuju ke rumahnya Mbak NK,” bebernya.

Di rumahnya NK itu, RT terlihat mabuk berat. Kemudian, siswi salah satu SMA di Kecamatan Tegaldlimo itu dimandikan ramai-ramai. “RT terus memanggil AP (pacarnya),” katanya pada Jawa Pos  Radar Genteng.

RT yang sudah teller berat itu, akhirnya oleh ND  dan VR diantar ke tempat AP yang saat itu berada di warung kopi miliknya Pairin (bukan Diren seperti berita sebelumnya) di Dusun Sidomulyo, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar.

“RT kita tinggal di tempatnya Pak Pairin, disitu ada AP,” ungkapnya. (radar)