Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Paduan Model Brazil & Batik Gajah Uling

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

paduanBANYUWANGI – Rangkaian kegiatan Banyuwangi Batik Festival (BBF) mencapai puncak Sabtu malam (28/9) lalu. Lomba batik fashion show yang dihelat di Gedung Seni dan Budaya (Gesibu) Blambangan, malam itu sukses besar menyedot animo ribuan warga asal seantero Banyuwangi. Perhelatan tersebut semakin terasa spesial berkat penampilan seorang peragawati asal negeri samba, Brazil, yang ikut perform di atas cat walk dengan mengenakan busana bermotif batik khas Bumi Blambangan.

Pantauan wartawan, sejumlah pejabat asal Jakarta dan kota lain tampak hadir dalam perhelatan malam itu. Ada Anggota DPR RI, deputi BKKBN, Kementerian Koperasi. Tidak hanya itu, sejumlah pejabat PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) IX Jember juga datang untuk menyaksikan malam puncak BBF tersebut. Bahkan, saking banyaknya tamu undangan yang hadir, kalangan kepala dinas di lingkungan Pemkab Banyuwangi harus rela berdiri gara-gara tidak kebagian kursi.

Sementara itu, ajang yang digelar sebagai salah satu wahana melestarikan Budaya Banyuwangi itu, diawali dengan penampilan peragawan dan peragawati yang memamerkan busana kreasi sejumlah Industri Kecil Menengah (IKM) batik di Banyuwangi. Pada perhelatan tahun pertama ini, tema yang diangkat adalah batik Gajah Uling. Riuh tepuk tangan penonton seketika menggema saat model pertama tampil memeragakan busana bermotif batik di atas cat walk.

Sejurus kemudian, suara tepuk tangan, itu seakan lenyap dan berganti decak kagum akan keindahan warna, corak, dan detail batik yang begitu memesona tersebut. Sorak dan tepuk tangan penonton kembali meliputi Gesibu Blambangan saat Fereira Justino Karolyne, peragawati asal Brazil berlenggak-lenggok di atas cat walk. Perempuan berambut pirang itu tampak anggun mengenakan pakaian bermotif batik khas Banyuwangi. Lomba fashion show, itu lantas dilanjutkan dengan penampilan para peserta kategori anak (usia TK dan SD).

Kali ini, penonton dibuat tertawa gergeran. Sebab, saat mendengar riuh tepuk tangan penonton, salah satu model cilik yang sebelumnya sudah bersiap berjalan di atas cat walk, langsung berlari ke belakang panggung. Lomba fashion tersebut dilanjutkan kategori UPTD Kesehatan asal seantero Banyuwangi. Usai kategori UPTD Kesehatan, disusul kemudian kategori remaja dan umum. Ada model yang perform memeragakan baju desain pesta, ada juga yang menggunakan busana kerja, dan baju casual.

“Ternyata Batik Banyuwangi tidak kalah bagus dibandingkan batik dari daerah lain. Bahkan, dibuat pakaian berkarakter sporty pun batik Banyuwangi tetap keren,” ujar Indah, seorang penonton. Sementara itu, dalam sambutannya saat membuka acara, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, tema yang diangkat pada BBF kali ini adalah batik Gajah Uling. “Gajah berarti besar atau mahabesar, sedangkan Uling berarti pengiling- iling atau pengingat. Jadi Gajah Uling berarti pengingat manusia akan kebesaran Tuhan Yang Mahaesa,” ujarnya.

Dikatakan, BBF digelar sebagai salah satu ikhtiar agar ke depan, batik Banyuwangi semakin dikenal di tingkat nasional hingga internasional. “Melalui BBF, akan mendorong munculnya desain baru batik Banyuwangi. ke depan, target kami Batik Banyuwangi bukan hanya go nasional tetapi go internasional,” ujarnya. Anas menambahkan, untuk mencapai target go internasional tersebut, diperlukan konsolidasi ke dalam antara seluruh stake holder di Banyuwangi. “Salah satu cara konsolidasi ke dalam, kita bikin lomba, agar antar IKM batik semakin kreatif,” paparnya. (radar)