Sakit, Yadi Datang Naik Kursi Roda
BANYUWANGI – Pameran seni lukis dan seni patung yang berlangsung di Gedung Wanita Paramitha Kencana dipadati pengunjung. Mereka ingin melihat langsung pameran lukisan yang diikuti 126 pelukis tersebut. Pelajar tak ketinggalan menyaksikan pameran yang mengusung tema “Ampag-ampag Perupa Banyuwangi” tersebut.
Perupa yang ikut pameran dari berbagai daerah. Ada yang dari Banyawangi, Bali, Gresik, Surabaya, Semarang, dan Jember. Lukisan yang dipamerkan juga berkelas. Bahkan, pelukis kenamaan Banyuwangi, Mozes Misdy, juga ikut memamerkan karyanya.
Kali ini Mozes mengusung lukisan berjudul “Air Terjun”. Perupa lain, S. Yadi K, tak mau ketinggalan. Dia memamerkan goresan kuasnya berjudul “Pohon Jambu Hutan Pantai Merah”. Yadi yang baru keluar dari rumah sakit menyempatkan diri meng hadiri pembukaan pameran yang berlangsung Selasa malam kemarin (6/12).
Kedatangan Yadi itu disambut haru teman-temannya sesama perupa. Usai pembukaan, Yadi yang duduk di kursi roda sempat berkeliling untuk menyaksikan karya-karya yang dipamerkan. Sesekali dia bercanda dengan Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Samsudin Adlawi, dan Asisten Administrasi Umum Pemkab Banyuwangi, Fajar Suasana.
“Pak Yadi baru saja keluar dari rumah sakit. Kita senang beliau hadir dalam pembukaan pameran. Pameran ini kita gelar sebagai bentuk kepedulian terhadap Mas Yadi,’’ ujar ketua panitia pemeran, Ilyasin. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ratusan lukisan yang dipamerkan memang berkelas.
Lukisan tersebut tidak hanya didominasi pelukis pemula, pelukis senior juga terlibat dalam pameran dalam rangka menyam- but Harjaba tersebut. Pematung senior asal Banyuwangi yang bermukim di Jakarta, Suhartono, juga ikut memamerkan karyanya.
Tak ketinggalan, Huang Fong, perupa Banyuwangi yang tinggal di Bali juga hadir sekaligus memajang karyanya. Yasin menambahkan, satu perupa (pelukis) menampilkan satu karya terbaiknya. Total seniman yang turut serta berjumlah 126 orang.
“Di akhir pameran (tanggal 10 Desember) kita gelar lelang lukisan,’’ tandas Ilyasin. Selain lukisan, panitia juga memamerkan karya-karya foto putra Blambangan. Hasil jepretan fotografi yang tergabung dalam Banyuwangi Photography Community (BPC) itu cukup memukai pengunjung. Ada foto kawah Ijen, pemandangan laut, Gandrung Sewu, tradisi Kebo-keboan, dan orang memikul belerang.
“Karya foto teman-teman lumayan bagus. Kita beri semangat kepada fotografer muda untuk memamerkan karyanya,’’ ujar John Rahmatullah, dedengkot BPC. (radar)