Pembatasan pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran tidak hanya dilakukan di tingkat provinsi. Untuk mengantisipasi pergerakan pemudik, Satgas Covid-19 menyiapkan pembatasan di sejumlah titik masuk maupun keluar Banyuwangi.
Wakil Ketua Satgas Covid-19 Banyuwangi Kombespol Arman Asmara Syarifuddin mengatakan, untuk memantau arus mudik, pihaknya menyiapkan 17 pos atau checkpoint. Selain tiga checkpoint besar di perbatasan Jember, Situbondo, dan Bondowoso, satgas juga akan membuka pos di belasan titik lainnya.
Arman tak mau menjelaskan secara detail di mana lokasi 17 titik untuk menjaring para pemudik tersebut. Yang pasti belasan titik tersebut menjadi pintu masuk dan pintu keluar dari Banyuwangi. ”Selain Ketapang, kita juga akan memantau sentra pelayanan transportasi seperti stasiun dan terminal bus,” kata Arman.
Pemantauan di pos-pos tersebut secara pasti akan dibuka pada rentang waktu larangan mudik mulai berlaku, yaitu tanggal 6 sampai 17 Mei nanti. Hanya kendaraan logistik dan yang memiliki dokumen terkait tugas-tugas pekerjaan saja yang diizinkan bepergian.
Sebaliknya, bagi yang tidak memiliki dokumen pendukung diimbau untuk berada di daerahnya masing-masing.
”Terkait titik-titik penyekatan di perbatasan akan kita rapatkan dengan satgas lagi. Tiga pilar akan bekerja sama untuk memaksimalkan pemeriksaan di perbatasan,” kata Arman.
Untuk langkah antisipasi, petugas yang berada di pos-pos akan menyosialisasikan larangan mudik dari pemerintah sebelum tanggal 6 Mei. Menurut Arman, ada kemungkinan pergerakan arus mudik terjadi lebih awal sebelum larangan diberlakukan.
Petugas akan memeriksa masyarakat yang bepergian lewat perbatasan. ”Masyarakat diimbau untuk tidak mudik. Kami akan pasang banner berisi imbauan tidak mudik di titik-titik tersebut,” pungkas Arman. (fre/aif/c1) (bw/fre/als/JPR)
