Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pasien Positif dari Klaster Hajatan Tembus 45

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TEGALDLIMO, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Ledakan klaster hajatan di Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, rupanya masih belum terkendali.

Hingga kemarin (20/6) jumlah pasien positif Covid- 19 menembus angka 45 dengan satu orang meninggal dunia. Proses tracing masih terus dilakukan oleh petugas medis.

Dari data Dinas Kesehatan Banyuwangi, sudah ada 185 orang yang ditracing akibat ledakan kasus yang bermula dari Dusun Ringinasri tersebut.

Petugas kesehatan juga terus melakukan swab test kepada mereka yang masuk dalam daftar tracing hingga kemarin.

“Kita akan terus melakukan tracing sampai angkanya benar-benar nol atau sudah tidak ada temuan lagi dari klaster tersebut,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Widji Lestariono.

Meski angkanya cukup tinggi, tren positif dari klaster hajatan kemungkinan akan segera berhenti.

Dari perkembangan pasca tracing, tercatat kasus positifnya mulai melandai.

Meski demikian, kondisi tersebut tergantung yang melakukan kontak maupun aktivitas pasien.

Pasca tertular Covid, mereka disarankan tetap berada di rumah serta tidak terlalu tinggi melakukan mobilitas.

Jika orang yang pernah terpapar mobilitasnya cukup tinggi, ada kemungkinan semakin banyak kontak erat yang akan dicari nanti.

Sesuai pedoman tracing, petugas Dinkes akan mencari orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan mereka yang postif.

“Kalau kasusnya sudah habis, tracing baru bisa kita hentikan. Sampai saat ini sudah ada tujuh pasien yang sembuh, tujuh orang masih dirawat di rumah sakit dan 30 lainya menjalani isolasi mandiri.

Sampai kemarin kasus aktif masih 37 orang,” ungkapnya demikian, kondisi tersebut tergantung yang melakukan kontak maupun aktivitas pasien.

Pasca tertular Covid, mereka disarankan tetap berada di rumah serta tidak terlalu tinggi melakukan mobilitas.
Jika orang yang pernah terpapar mobilitasnya cukup tinggi, ada kemungkinan semakin banyak kontak erat yang akan dicari nanti.

Sesuai pedoman tracing, petugas Dinkes akan mencari orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan mereka yang postif.

“Kalau kasusnya sudah habis, tracing baru bisa kita hentikan. Sampai saatinisudah ada tujuh pasien yang sembuh, tujuh orang masih dirawat di rumah sakit dan 30 lainya menjalani isolasi mandiri.

Sampai kemarin kasus aktif masih 37 orang,” ungkapnya. itu InsyaAllah sudah tidak ada lagi penularan,” harapnya.
Seperti diberitakan, penyebaran Covid-19 di Banyuwangi belum juga mereda.

Setelah klaster salat tarawih di Dusun Yudomulyo, Desa Ringintelu, Kecamatan Tegaldlimo pada Ramadan lalu, kini muncul klaster baru.

Awalnya, 21 warga Dusun Ringinasri, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Mereka diduga tertular setelah menghadiri acara hajatan di salah satu rumah warga setempat.

Untuk memutus penyebaran virus korona, Puskesmas dan Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Tegaldlimo melakukan tracing pada orang yang kontak dengan para pasien positif itu.

Dari 81 warga yang ditracing, hasilnya 21 orang dinyatakan positif Covid-19. Tracing dan rapid test antigen mulai 2 Juni 2021 hingga 12 Juni 2021.

Keluhan pasien masuk kategori ringan dengan gejala flu dan demam. Kepala Desa Wringinpitu Warsito mengatakan, hajatan di rumah warga Dusun Ringinasri berlangsung pada 27 Mei.

Awalnya ada empat orang yang terpapar Covid-19. Mereka menunjukkan gejala Covid-19 dan dilakukan tes antigen dengan hasil positif.

Agar virus korona tidak semakin menyebar, pemerintah desa sempat melakukan lockdown lokal selama dua hari di Dusun Ringinasri, yakni pada Jumat (11/6) dan Sabtu (12/6). (fre/aif )

Sumber : Jawa Pos Radar Banyuwangi