Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Patung Ukir Batu Laris, Bahan Baku Sulit Didapat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BLIMBINGSARI – Produk kerajinan ukiran batu sanggah saat cukup diminati warga. Perajin batu ukir di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Kadek Purnayasa, 29, mengungkapkan, selama enam tahun menekuni aktivitas pembuatan ukiran batu. Dirinya mengaku pesanan terus mengalir. “Ada terus yang pesan,” ucapnya.

Pesanan tersebut semua masih berasal dari sekitar Banyuwangi saja. Prospek ukiran ini menurutnya cukup bagus. Harga yang dia patok pun tidak terlalu tinggi, yakni mulai Rp 30 ribu untuk satu buah ukiran karang manuk. “Harganya murah,” jelasnya.

Keahlian ini dia dapatkan secara turun temurun dari keluarga besarnya di Negara, Bali. Kemampuan ini dia asah sejak dirinya masih kecil hingga saat ini sudah dewasa. Dalam sehari dia bisa menyelesaikan enam buah ukiran karang manuk. “Ini satu set kan berisi delapan karang manuk. Sehari bisa enam buah,” terangnya.

Untuk kegiatan pembuatan di Banyuwangi, dia memanfaatkan pasir hitam laut sebagai bahan baku. Terkadang dia juga menggunakan pasir putih. Semua itu dia pilih berdasarkan pesanan pelanggan.

Untuk memenuhi kebutuhan pasir tersebut, dia mengandalkan kiriman dari seorang pemasok. Biasanya dia membelinya dengan harga Rp. 10 ribu per sak ukuran kecil. Menurutnya, jika bisa memilih sebenarnya harga per truk itu lebih hemat. “Kita beli per sak. Kalau di Bali per truk,” ungkapnya.