Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

PBNU Apresiasi Bakti Sosial LKNU

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

PBNUGus Sholah Getol Kampanye Pentingnya Seribu Hari Kehidupan
SONGGON – Balai Sosial lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Baksos (LKNU) gelombang keempat yang digelar di Pasar Songgon kemarin benar-benar dipadati pengunjung. Ribuan orang datang ke lokasi untuk mendapatkan pengobatan gratis dan layanan kesehatan lainnya.

Baksos di songgon kemarin terasa istimiwa dibanding dengan kegiazan sebelumnya, yakni di Glenmore, Ponpes Darus salam Blokagung maupun di muncar. Baksos di songgon kemari dihadiri Plt. Rois Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kh. Sholahudin wahid atau biasa akrab dipanggil Gus Sholah. Dalam kesempatan tersebut, adik kandung Gus Dur tersebut mengapresiasi terlaksananya baksos LKNU.

Menurut Gus Sholah, selain melakukan pengobatan gratis dan bakti sosial, NU juga harus getol mengkampanyekan pentingnya seribu hari kehidupan, mulai dari dalam kandungan hingga masa penumbuhan dua tahun. “Perbaikan gizi ini penting, kalau ibu hamil gizinya baik, anaknya lnsya Allah juga akan baik,” ujarnya. Kedatangan Gus Sholah kemarin juga ditemani Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Ketua Panitia Baksos dr. Mufti Anam, Dipl. Cibtac.

Anas mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat. Salah satunya dengan menjaga toilet atau jeding tetap bersih. Ukuran acara itu sukses, jika setelah acara selesai tidak ada sampah berserakan. Oleh karena itu mari kita jaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan.” ajak mantan anggota DPRRI itu.

Menurut Anas, rumah sakit saat ini sudah banyak mengalami perubahan fungsi. Tidak lagi menjadi tempat penyembuhan orang sakit, melainkan sudah mulai sebagai industri bisnis. Oleh karena itu, NU sebagai organisasi kemasyarakatan harus bisa mengambil peran yang intensif. Orang bisa sehat, kata Anas, dipengaruhi beberapa faktor.

Di antaranya pola makan dan pola pikir. Warga NU ucapkali lupa mengatur pola makan apalagi dikalanga warga nahdliyin dalam acara haul, imtihan, dan lain-lain selalu di barengi dengan menyembelih kambing atau makan daging. Sementara, mereka dengan enaknya menyantap sate, gule, dan lainnya tak memikirkan dampaknya bagi kesehatan. Oleh karena itu, lanjut Anas perlu adanya penyadaran bahwa mencegah itu lebih baik daripada mengobati.

Makin banyaknya dokter, apotik saat ini, tidak akan membuat orang menjadi sehat, jika pola makan dan pola pikirnya tidak dirubah. Tradisi orang terdahulu sudah bagus, ada puasa ngorowot atau makan sayur ini sebetulnya harus mulai kembali diglakkan terangnya. Ketua Panitia Baksos, Mufti anam mengaku puas dengan kegiatan di Songgon yang berlangsung lancar dan mendapat animo masyarakat. Yang luar biasa. Kusus di Songgon, pihaknya berkonsentrasi terhadap penyuluhan KB dan reproduksi.

Pasalnya dari data yang ada, jumlah angka bayi yang lahir di wilayah Songgon mencapai 23 ribu jiwa. “Maka di harapkan dengan kegiatan ini, muncul kesadaran dari masyarakat akan pentingnya reproduksi dan keluarga berencana,” harapnya. Dalam kegiatan baksos kemarin, pengunjung menikmati berbagai layanan kesehatan antara lain khitan masal, donor darah, pemeriksaan kesehatan gigi, penyuluhan reproduksi dan KB, penyuluhan HIV/AIDS dan konseling pola hidup sehat.

Tak ketinggalan, ada penyerahan santunan untuk anak yatim serta sembako untuk para janda dan orang-orang lanjut usia (lansia). Selanjutnya, kegiatan yang digagas oleh LKNU ini akan berlanjut di Ponpes Miftahul Ulum, Desa Bengkak. Kecamatan Wongsorejo, jumat (13/3). (radar)