Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Pembunuh Satria Dwi Cahya Ditangkap

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Rofi-Anang-Kurniawan-alias-Robi-alias-Pritil-Tersangka-Pembunuhan-siswa-SMAN-1-Banyuwangi,-Satria-Dwi-Cahya

Motor Korban DIsembunyikan di Dapur

SEMPU – Polisi akhirnya berhasil mengungkap misteri pembunuhan siswa SMAN 1 Banyuwangi, Satria Dwi Cahya, 19, kemarin (26/4). Salah satu orang yang diduga telah menghabisi korban itu adalah Rofi Anang Kurniawan alias Robi alias Pritil, 23, warga Dusun Pasar, RT 2, RW 6, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.

Robi alias Pritil berprofesi sebagai sopir truk yang tinggal di Songgon, tetapi dia berasal dari Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, masih tetangga dekat dengan SN, pacar korban. Terungkapnya Robi sempat menggemparkan warga sekitar di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.

Robi ditangkap berkat kerja sama yang baik antara Polsek Sempu, Polsek Songgon, dan buru sergab (buser) Polres Banyuwangi. “Keterangan dari beberapa saksi kita kumpulkan, lalu kita gelar perkara,” cetus anggota Polsek Sempu yang menolak  namanya dikorankan.

Dari keterangan para saksi dan hasil gelar perkara itu, polisi  sempat mengumpulkan beberapa nama. Tapi setelah didalami, akhirnya mengerucut pada nama Robi alias Pritil. “Kita mencari Robi, gerak-geriknya kita pantau terus,” kata anggota itu.

Setelah dianggap cukup bukti,  sekitar pukul 11.30 kemarin, sejumlah anggota polisi masuk ke rumah Robi di Dusun Pasar, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.  Polisi yang berpakaian preman, langsung menggeledah isi  rumah tersebut.

Dari hasil penggeledahan itu, polisi menemukan motor Kawasaki  Ninja-250 warna merah, yang diduga kuat milik korban. Saat ditemukan polisi di dapur rumah Robi, motor dengan nomor polisi sudah dicopot. “Saat kita geledah rumahnya, pelaku tidak ada,” terangnya.

Dengan bukti penemuan motor milik korban itu, polisi berkeyakinan pelaku pembunuhan itu Robi. Saat itu juga, pelaku di buru dan akhirnya ditangkap saat nongkrong di Pasar Gendoh, Kecamatan Sempu. “Pelaku sudah kita amankan,” cetus Kapolsek Sempu, AKP Jaenur Holiq.

Berita pelaku pembunuhan sudah  tertangkap, dalam sekejap terdengar warga. Ratusan warga ramai-ramai mendatangi Polsek Sempu untuk melihat orang yang diduga telah  membunuh korban dengan sadis. Jalan raya depan polsek, sempat macet dipenuhi warga.

Dengan pertimbangan keamanan,  pelaku bersama istri dan anaknya yang masih dalam gendongan, Robi selanjutnya dibawa ke Polres Banyuwangi. Dua saksi pelajar SMP dan seorang remaja berpakaian hitam, juga diajak  ke polres.

“Ayo semua masuk mobil,” teriak Kanitreskrim Polsek Sempu, Aiptu Subakti, pada pelaku dan saksi. Banyaknya warga yang berkerumun di halaman Polsek Sempu, membuat polisi sempat kesulitan  membawa Robi. Untuk menjaga keamanan, wajah Pritil dibungkus dengan tas plastik warna hitam.  Warga yang melihat pelaku dibawa polisi, banyak yang emosi dan mengumpat.

“Kurang ajar,  hukum mati saja, pak polisi,” teriak salah seorang warga geram. Dari pengungkapan pembunuhan itu, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti (BB) di antaranya motor Kawasaki Ninja 250 cc warna merah dengan nomor polisi P 5583 WX, berikut surat tanda nomor kendaraan (STNK) atas nama Satria Dwi Cahya.

Bukti lainnya, tas laptop berisi pisau dengan panjang 25 centimeter yang masih ada bercak darah, charge hand phone (HP) Samsung. Bukan hanya itu, motor Suzuki Shogun P 6573 VB milik yang diduga digunakan pelaku saat beraksi pada Sabtu malam (23/4),  juga disita polisi.

STNK motor  Kawasaki Ninja milik korban, oleh pelaku disimpan di bawah jok motor Suzuki Shogun. Sayangnya, Kapolsek Sempu  AKP Jaenur Holiq enggan berkomentar banyak tentang motif  pembunuhan tersebut.

“Mohon maaf rekan-rekan media, penanganan kita limpahkan ke polres,  jadi bisa langsung tanya langsung ke bapak Kapolres,” katanya.  Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, warga Dusun Genitri,  Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki yang tengkurap di bebatuan sungai, tepatnya  di bawah jembatan rel kereta  api (KA) yang ada di dusun setempat  Minggu pagi (24/4).

Saat ditemukan sekitar pukul 05.15, tidak diketahui identitas korban. Mayat berkelamin lakilaki  yang terlihat masih berumur muda itu, diduga kuat korban pembunuhan. Sebab, di beberapa bagian tubuhnya ditemukan banyak  luka bekas sayatan senjata tajam (sajam).

Saat ditemukan,  jelas dia, mayat laki-laki itu mengenakan kaus berwarna biru muda dan memakai celana pendek motif doreng. Untuk pemeriksaan, mayat itu oleh polisi dan warga langsung dikirim  ke RSUD Genteng.  Aparat kepolisian sempat kerepotan mencari identitas korban. Karena saat itu, tidak  ditemukan kartu identitas sama sekali.

Polisi hanya bisa mengidentifikasi ciri-ciri fisik korban, seperti kulit putih bersih dengan pakaian bermerek. Pada gigi lelaki  itu juga mengenakan kawat gigi. Identitas korban baru diketahui sekitar pukul 15.30. Itu setelah salah satu saudaranya, Yuyun, warga Dusun Klontang, Desa Gendoh, melihat wajah korban  melalui foto yang ada di hand phone (HP).

Karena merasa penasaran, Yuyun akhirnya meluncur ke RSUD Genteng untuk memastikan. Setelah melihat wajah korban secara langsung,  baru yakin kalau mayat yang   dibuang di bawah jembatan rel KA itu keponakannya.

Dari keterangan Yuyun, jelas dia, korban itu bernama Satria  Dwi Cahya, 19, Dusun Krajan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran.  Pada Sabtu malam, (23/4) korbandatang ke rumahnya dengan naik motor Kawasaki Ninja. Dari keterangan saudaranya itu, remaja itu berstatus pelajar SMAN 1  Banyuwangi.

Untuk mengungkap  misteri pembunuhan itu  polisi juga telah melakukan otopsi jenazah Satria Dwi Cahya, dan  memeriksa 11 saksi dan teman  korban.(radar)