Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pemkab Banyuwangi Minta Kepastian soal Manifes KMP Tunu Pratama Jaya

pemkab-banyuwangi-minta-kepastian-soal-manifes-kmp-tunu-pratama-jaya
Pemkab Banyuwangi Minta Kepastian soal Manifes KMP Tunu Pratama Jaya

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, meminta kepastian data dan jumlah penumpang di tengah kekacauan manifes KMP Tunu Pratama Jaya.

Permintaan tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartanto kepada Kepala SAR Surabaya, Nanang Sigit saat penutupan operasi SAR, Senin (21/7/2025).

“Kami dari Pemkab Banyuwangi ingin menanyakan jumlah penumpang yang pasti,” kata Danang, Senin (21/7/2025).

Baca juga: Operasi SAR Korban KMP Tunu Pratama Jaya Resmi Ditutup

Danang menyinggung tentang jumlah 16 korban hilang yang sebelumnya dipaparkan Basarnas pada kesempatan yang sama. Sebab, data tersebut akan berhubungan langsung dengan santunan yang diberikan.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga menilai terdapat tanggung jawab sosial pada kepastian tersebut. Sebab, mereka perlu memberikan jawaban pasti apabila terdapat masyarakat yang mempertanyakan hal tersebut.

Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit mengatakan bahwa paparan jumlah korban yang disampaikan mengacu pada data manifes yang ada, yaitu 65 orang.

“Kami mengacu berdasar manifes yang ada,” kata Nanang.

Baca juga: KNKT Kantongi Data Faktual Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

Namun demikian, diungkap Nanang bahwa pihaknya juga menunggu data resmi yang dikeluarkan pihak-pihak terkait, di antaranya ASDP dan perusahaan yang menaungi KMP Tunu Pratama Jaya, PT. Raputra Jaya yang dapat memaparkan data resmi.

Basarnas disebutnya telah menunggu data tersebut sejak hari pertama kejadian hingga hari pencarian memasuki hari ke-20 dan dinyatakan ditutup, namun data tersebut belum kunjung keluar.

“Sampai dengan sore hari ini, dari awal kejadian tidak ada yang berani mengeluarkan data pasti secara tertulis sehingga kami tidak bisa menyampaikan secara resmi keseluruhan,” tegasnya.

Hal tersebut membuat Basarnas hanya bisa menyampaikan data sesuai manifes, sebab hanya data tersebut yang merupakan data resmi.

Nanang juga mengingatkan bahwa tugas Basarnas adalah operasi SAR yang berfokus pada pertolongan dan pencarian, sementara terkait permintaan jumlah riil di luar manifes, kewenangannya ada pada ASDP dan PT. Raputra Jaya.

“Kami tetap mengacu pada data yang dikeluarkan. Monggo (soal manifes) ditindaklanjuti ke dua pihak yang memang ranahnya ada di sana,” tandasnya.

Untuk diketahui, menurut data manifes, KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) membawa 65 orang, terdiri dari 53 penumpang, 12 kru dan 22 kendaraan.

Jumlah korban yang berhasil dievakuasi adalah 30 orang selamat, 19 orang meninggal dunia, 4 di antaranya belum teridentifikasi, dan 16 dinyatakan hilang.

Namun, dari jumlah tersebut, banyak di antara korban yang berhasil dievakuasi tak terdata dalam manifes kapal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.