Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pendaki Asal Jember Meninggal di Gunung Ijen

Mantan Dirut RSUD dr. Soebandi Jember, dr. Budi Raharjo, saat dievakuasi dari lereng Kawah Ijen
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 

Mantan Dirut RSUD dr. Soebandi Jember, dr. Budi Raharjo, saat dievakuasi dari lereng Kawah Ijen

BANYUWANGI – Seorang pendaki Gunung Ijen meninggal dunia pagi tadi (12/11). Korban tersebut diketahui bernama Budi Raharjo, (60), seorang dokter asal Jember.

“Korban tersebut meninggal dunia saat turun dari kawah Gunung Ijen dan menurut keluarganya, korban memiliki riwayat penyakit asma,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi BKSDA Jatim Sumpena di Banyuwangi.

Korban berhasil naik sampai ke puncak dan kemudian turun ke kawah, beberapa saat kemudian yang bersangkutan pingsan dan dievakuasi turun ke Paltuding.

Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, Budi Raharja yang juga mantan Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Kabupaten Jember sudah meninggal dunia saat tiba di Paltuding, bahkan korban sempat dibawa ke Puskesmas Licin dan dinyatakan sudah meninggal dunia setelah diperiksa petugas kesehatan puskesmas setempat.

“Pihak pemandu wisata sebenarnya sudah menyampaikan kepada korban bahwa wisatawan yang memiliki riwayat penyakit asma, jantung, dan hipertensi dilarang melakukan pendakian ke Gunung Ijen, namun korban tetap nekat mendaki,” tuturnya.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Blambangan untuk dibawa ke rumah duka di Kabupaten Jember dengan menggunakan ambulans jenazah milik rumah sakit setempat.

Sementara itu, BKSDA juga sudah memasang papan pengumuman yang menyebutkan pengunjung yang mempunyai penyakit asma, jantung, dan tekanan darah tinggi dilarang naik ke kawah Gunung Ijen karena asap belerang dari kawah Ijen dapat menyebabkan pusing, mual, dan berbahaya bagi penderita asma.

“Kami berharap semua wisatawan bisa mematuhi imbauan dan larangan yang sudah disampaikan petugas yang berada di Pos Paltuding karena pendakian ke gunung yang memiliki keindahan api biru `blue fire` itu memerlukan fisik dan stamina yang prima,” pungkasnya.