Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Penderita TB MDR Perlu Penanganan Khusus

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Penyakit tuberkolusis (TB) saat ini masih merupakan penyakit yang sangat komplek di masyarakat. Oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian dan keseriusan dalam pemberantasannya. KEPALA pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) Singotrunan, drg Dwi Yani Hariyanti MMKes mengatakan, TB telah menginfeksi hampir sepertiga penduduk dunia.

“Salah satu jenis penanganan penyakit ini adalah dengan menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TB dengan cara memutuskan mata rantai penularan,” katanya. Salah satu jenis penyakit TB, imbuhnya, adalah Multi Drug Resisten (MDR). Penyakit yang dikenal dengan sebutan TBC ini disebabkan oleh bakteri microbacterium tuberkolusis yang kebal terhadap obat, INH, dan rifampisin.

Pada dasarnya, kata dia, pengobatan dan pengawasan TB MDR mengacu pada penyakit TBC pada umumnya. Namun, penetapan pasien TB MDR yang akan diobati dilaksanakan oleh Tim Ahli Klinis Fasilitas Kesehatan Rujukan, baik di RSU DR. Soetomo Surabaya atau di RSU DR Saiful Anwar Malang. Penanganan TB MDR ini juga melibatkan RSSA Malang, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Dinas Kesehatan, PKM setempat, keluarga, dan dukungan dari semua pihak untuk memberikan motivasi kepada penderita.

Oleh karena itu, pengobatan dengan biaya yang tidak sedikit dan memakan waktu lama berkisar 19-24 bulan. Untuk menghindari TB MDR, diharapkansemua penderita TBC yang sudah mendapatkan program pengobatan dari PKM setempat atau dari RS Umum sebaiknya harus rutin minum obat sesuai petunjuk dari dokter dan pemegang program. Bila ada keluhan tambahan, bisa konsultasi pada dokter di PKM. “Jangan sampai putus berobat. Yang rugi bukanlah petugas, melainkan penderita itu sendiri,” pungkas Dwi Yani. (radar)