Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pengiriman Janur ke Bali Cukup Tinggi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SRONO – Kabupaten Banyuwangi menjadi satu-satunya pemasok janur dalam skala besar ke Provinsi Bali. Sampai saat ini, hampir setiap hari selalu ada pedagang yang mengirim janur ke Pulau Dewata itu.

Salah satu pedagang janur Agus Santoso, 36, dan Yuyun Hartatik, 34, warga Dusun Sukolilo, Desa Sukomaju, Kecamatan Srono, itu mengaku setiap dua hari sekali mengirim janur ke Bali.

“Kami setiap hari bekerja mengikat janur seperti ini, liburnya bergantian. Ada delapan ibu-ibu yang bekerja membersihkan dan mengikat janur,” kata Yuyun Hartatik saat ditemui di halaman rumahnya, kemarin (19/3).

Yuyun menuturkan, saat ini harga janur Rp 6.500 untuk janur yang diikat ukuran kecil, dan Rp 15.000 untuk janur yang diikat ukuran besar. “Harganya stabil, sejak puasa sampai sekarang tetap itui,” ujarnya kemarin (19/3).

Menjadi pedagang janur, jelas dia, harus bisa cepat dan tepat dalam melakukan pengiriman. Sehingga, orang yang mencari janur itu sendiri, dan yang mengikat juga sendiri. “Kebutuhan janur di Bali itu terus-menerus,” katanya.

Bila pengiriman janur ke Bali terlambat, lanjut dia, maka pelanggan yang selama ini sudah terbangun akan pindah ke pedagang lainnya. “Saya sekarang bisa mengirim dua hari sekali. Itu ada yang ke Denpasar, Kintamani, serta ke tempat- tempat lain ,” ujarnya.

Yuyun mengaku selama ini belum pernah terlambat melakukan pengiriman Janur. Di desanya ada dua pedagang janur. Desa lain juga banyak. “Pedagang janur di Banyuwangi ini sangat banyak, pesanan harus dipenuhi secara cepat dan tepat waktu,” ungkapnya.

Sementara itu, pedagang janur lain Mahalli, 38, asal Dusun Sumbersari, Desa/Kecamatan Songgon, menyatakan hanya bisa mengirim janur ke Bali seminggu sekali. “Dulu hampir setiap hari, karena ada pekerjaan lain di rumah, maka pengiriman saya kurangi menjadi seminggu sekali. Sekali kirim paling sedikit satu pikap,” cetusnya.

Mahalli membenarkan pengiriman yang terlambat, bisa membuat pelanggan pindah ke pedagang lain. “Intinya kalau harga masih bisa dibicarakan, misalnya ada selisih itu bisa diselesaikan. Tetapi kalau pengiriman janur terlambat, mereka pasti mencari yang lain karena kebutuhan janur juga mendesak,” pungkasnya.