Sehari 40 Pikap Kirim Janur ke Bali
BANYUWANGI – Pengiriman janur kelapa ke Bali mengancam populasi pohon kelapa di Banyuwangi. Jika tidak segera dihentikan, maka pohon kelapa Bunyuwangi akan punah karena mati diambil janurnya.
Jumlah pengiriman janur kelapa dari Banyuwangi setiap hari cukup miris. Bayangkan saja, dalam sehari janur Banyuwangi yang keluar mencapai 40 unit mobil pikap. Empat puluh unit pikap itu mengangkut janur yang diambil dari ribuan pohon kelapa di sejumlah perkebunan milik warga.
“Kegiatan ini harus segera dihentikan agar pohon kelapa Banyuwangi mampu bertahan dan bebas dari ancaman kepunahan,” ujar Kepala Dinas Pertanian, Arief Setiawan usai mengikuti pembahasan perubahan APBD 2017 kemarin (8/8).
Karena itu, kata Arief, inisiatif anggota DPRD Banyuwangi mengajukan revisi peraturan daerah (perda) Nomor: 8 Tahun 1973 tentang Perlindungan Tanaman Kelapa harus didukung semua elemen masyarakat Banyuwangi.
Perubahan perda tersebut diharapkan mampu meningkatkan perlindiugan tanaman kelapa, termasuk dari pencurian janur. Arief mengatakan, pengiriman janur kelapa itu memberikan dampak ekonomi yang cukup menjanjikan kepada masyarakat.
Namun pada sisi lain, kelapa Banyuwangi merupakan komoditas unggulan yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian RI sebagai pohon indukan terpilih. Akibat nilai ekonomi yang cukup menjanjikan itu, pencurian janur di wilayah Banyuwangi cukup marak sejak beberapa tahun terakhir. Pencurian janur tersebut dapat mengakibatkan kerusakan tanaman kelapa.
“Perubahan Perda Nomor 8 Tahun 1973 itu diharapkan mampu meningkatkan upaya perlindungan tanaman kelapa di Bumi Blambangan kelapa,” ujar Arief. (radar)