Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Penumpang Pesawat Menurun

RUTIN: Pesawat MA-60 milik maskapai Merpati Nusantara Airlines di Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
RUTIN: Pesawat MA-60 milik maskapai Merpati Nusantara Airlines di Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.

ROGOJAMPI- Hari pertama bulan Ramadan, tren penumpang pesawat terbang di Bandara Blimbingsari mengalami penurunan. Pada penerbangan Sabtu lalu (21/7), penumpang tujuan Surabaya hanya sekitar 22 orang. Sedangkan yang datang dari Surabaya hanya 32 orang penumpang.

Kepala Perwakilan PT Merpati Nusantara Airlines (MAN) Banyuwangi, Dwi Heri Prasetyo mengatakan, sehari sebelum Ramadan, penumpang asal Banyuwangi sekitar 39 orang. Sedangkan yang datang dari Surabaya sekitar 40 orang lebih.

“Puasa pertama, penurunan penumpang sangat terasa sekali,” kata Dwi. Namun pada hari-hari berikutnya, Dwi memprediksi penumpang normal kembali. Hingga kemarin, tiket yang terjual untuk penerbang hari ini untuk tujuan Surabaya sudah laku terjual 40 kursi.

Sedangkan yang berasal dari Surabaya baru sekitar 30 kursi. “Tren penumpang hingga jelang mudik Lebaran nanti, kita prediksi naik,” ujar Dwi. Kepala Satker Bandara Blimbingsari, Andi Hendra Suryaka mengatakan, tren penumpang masih tergolong normal.

Walau ada penurunan pada awal Ramadan, namun belum tergolong penurun atau kenaikan yang berarti. “Penumpang masih tergolong stabil. Kenaikan penumpang terjadi pada waktu akhir pekan,” tegas Andi. Secara umum, kata Andi, perkembangan penumpang di bandara Blimbingsari terus membaik.

“Sekarang load factornya sudah di atas 70 persen. Kita optimistis akan terus meningkat,” katanya. Tidak hanya penumpang pesawat terbang yang turun, penumpang kapal penyeberangan juga mengalami penurunan. Pada hari Sabtu lalu (21/7), suasana pelabuhan penyeberangan Ketapang relatif sepi.

Aktivitas penyeberangan di dominasi kendaraan truk barang dan sepeda motor. Sedangkan kendaraan keluarga tergolong sedikit. “Kondisinya normal dan cenderung sepi,” cetus Manager Operasional PT Indonesia Ferry Ketapang, Saharuddin Koto. (radar)