Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Perang Obor di Malam Maulid

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

perangROGOJAMPI – Warga Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, menikmati atraksi unik Senin malam lalu (13/1). Dalam rangka memeriahkan Maulid Nabi Muhammd, warga menampilkan atraksi pawai obor keliling kampung. Acara tahunan tersebut juga populer disebut sebagai tradisi perang obor. Sebanyak 65 peserta membawa obor berbagai bentuk dalam acara tersebut.

Kegiatan yang telah berlangsung setiap tahun itu merupakan tradisi turun-temurun dalam rangka merayakan Maulid Nabi Muhammad. Perang obor malam itu dipusatkan di Dusun Krajan dan Dusun Kebondalem. Sebelum acara dimulai, ratusan warga sudah berjubel di lokasi acara. Selain warga setempat, banyak warga dari luar desa yang ingin menyaksikan atraksi api tersebut.Salah satu tokoh setempat, Mashud mengatakan, perang obor itu merupakan rangkaian perayaan Maulid Nabi.

Pawai obor itu, kata dia, merupakan pembuka pawai endhog yang dihelat keesokan harinya. “Kita laksanakan guna memeriahkan Maulid,” ujarnya. Mashud menjelaskan, penggunaan media api tidak ada kaitannya dengan hal-hal yang neko-neko. Perang obor itu digelar murni sebagai hiburan untuk warga.  “Jangan sampai dikaitkandengan penyembahan api. Ini hanya hiburan dan bukan Dragon Ball,” ujarnya sambil terkekeh.

Dalam perayaan itu, tidak semua peserta pawai membawa obor. Sebagian peserta ada yang memainkan perangkat musik hadrah, dan sebagian lagi membawa drum berisi air  dan juga bahan bakar. Peserta perang obor tersebut juga menampilkan bermacam atraksi, seperti tongkat api, bola api, dan atraksi lain.Seluruh peserta berjalan kaki dari pertigaan Dusun Krajan, selanjutnya berkeliling ke setiap jalan dan gang di lingkungan tersebut. Pawai diakhiri di depan Masjid Baitur Rohman, Dusun Kebondalem. (radar)