SURABAYA, KOMPAS.com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak mengaku sedang mencari solusi terbaik terkait rencana penutupan jalur lalu lintas Jember-Banyuwangi via Gumitir yang akan ditutup total selama 2 bulan mulai akhir Juli 2025.
“Saat ini sedang kami komunikasikan dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali untuk mencari solusi,” katanya, Rabu (2/7/2025).
Menurut Emil, pihaknya mencoba mengomunikasikan bagaimana agar jalur tetap bisa dilalui meski proses pengerjaannya jadi lebih lama.
“Pengerjaan lebih boleh, tapi bagaimana jalur tetap bisa dilalui,” kata dia.
Baca juga: DPRD Banyuwangi Minta Rencana Penutupan Total Jalur Gumitir Dikaji Ulang
Dia membenarkan bahwa penutupan total jalur tersebut akan berdampak pada aktivitas perekonomian di Jember maupun Banyuwangi, karena itu diperlukan solusi atas masalah tersebut.
Penutupan dijadwalkan 24 Juli hingga 24 September 2025.
Pekerjaan mencakup penanganan longsoran menggunakan konstruksi bored pile di 55 titik sepanjang 115 meter serta perbaikan geometri jalan.
Manuver alat berat seperti bore pile machine butuh ruang luas yang tidak memungkinkan bila jalur masih dilalui kendaraan.
Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja menegaskan bahwa pihaknya tidak sepakat dengan rencana penutupan total, terutama karena dampak luas yang dapat ditimbulkan, termasuk potensi inflasi di wilayah Banyuwangi, Jember, hingga Bali.
“Karena proses biaya akomodasi menjadi lebih mahal, karena harus menempuh rute yang lebih jauh. Itu nanti yang coba kami sampaikan supaya dapat menjadi bahan pertimbangan,” ujar Komang pada Jumat (27/6/2025).
Baca juga: Dishub Banyuwangi Tunggu Surat Resmi Soal Perbaikan Jalur Gumitir
Penutupan jalur ini akan memaksa kendaraan dialihkan ke rute alternatif Bondowoso–Situbondo.
Namun, rute tersebut tidak ideal bagi kendaraan berat seperti truk tangki BBM.
Di Bondowoso, terdapat jembatan dengan batas beban maksimal 15 ton, sedangkan truk tangki memiliki bobot yang jauh lebih berat.
Akibatnya, distribusi bahan bakar ke Jember harus melalui jalur Probolinggo yang lebih jauh dan berpotensi meningkatkan biaya logistik serta mendorong inflasi.
Selain distribusi logistik, sektor ekonomi dan pariwisata diprediksi akan terdampak, mengingat Jalur Gumitir merupakan jalur utama penghubung antarwilayah di Jawa Timur bagian timur.
Oleh karena itu, Pemkab Banyuwangi mengusulkan agar proyek tetap berjalan dengan sistem buka-tutup untuk menjaga arus lalu lintas tetap hidup, meski terbatas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.