
BANYUWANGI – Jaka Pakis/Mas Rempeg/Jagapati/Wong Agung Kalinggan/Pseudo Wilis adalah agul-agul atau panglima perang Kerajaan Blambangan dalam perang semesta Blambangan kedua di Bayu (lazim dikenal dengan sebutan Perang Bayu). Ayahnya bernama Mas Bagus Puri Dalem Wiraguna, sedangkan ibunya bernama Mas Ayu Prada.
Akibat kerugian finansial dalam Perang Wilis, pada tahun 1768 kompeni menggadaikan daerah Besuki pada Kapten China, Han Boe Sing dan mengumumkan amnesti masal bagi rakyat Blambangan. Pada Juli 1771, Gubernur Johanes Vos mengangkat Raden Kartonegoro menjadi Bupati dengan Jaksanegara sebagai Patihnya. Namun pada Agustus 1771, pergolakan muncul karena rakyat tidak terima atas pengangkatan dua pemimpin bentukan VOC tersebut.
Residen Blambangan Mayor Colmond yang kejam menghadapi protes dan menyita semua bahan pangan. Setiap lurah wajib menyerahkan dua ekor kerbau dan tiap kepala keluarga dikenai pajak 3,5 gulden per tahun.
Dia juga memperbudak penduduk untuk membangun dan memperkuat Benteng Teluk Pampang dan Kota Lateng, membuat jalan, membabat hutan, membuat penangkis air, dan membangun pos pengintaian di Sembulungan (dekat dengan Teluk Pampang, Muncar). Penduduk diperbudak tanpa mendapatkan makanan sehingga mereka kelaparan dan sakit-sakitan.
Saat itulah Mas Rempeg Jogopati hadir di tengah para pengungsi di Bayu. Oleh Mas Surawijaya, dia dilantik menjadi Panglima Perang membawahi 7.000 orang pejuang Bayu. Mas Surawijaya sendiri memimpin 4.000 orang prajurit yang bersiaga di Puger.