Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Plengsengan Pantai Blimbingsari Terkikis

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

batu-fondasi-plengsengan-pantai-blimbingsari-terlihat-jelas-akibat-tergerus-ombak-kemarin

ROGOJAMPI – Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi yang eksotis dan banyak dikunjungi para wisatawan, kini kondisinya mulai mencemaskan. Plengsengan yang  berada di bibir pantai, mulai terkikis karena tergerus ombak kemarin (19/9).

Hampir seluruh batu fondasi pada plengsengan di bibir pantai itu, sudah setahun terakhir ini terlihat. “Kalau dibiarkan, lama-kelamaan batu fondasi bisa hancur dan pagarnya ambrol,” ujar Arief Wahyono, 32, salah seorang pengunjung asal Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi.

Batu fondasi plengsengan di bibir pantai itu,  kata Arief, akan semakin mudah terkikis karena tidak ada breakwater atau batu pemecah gelombang di depan plengsengan  tersebut. “Dulu batu gunung untuk breakwater banyak, tapi sekarang sudah tak ada lagi,” katanya.

Hilangnya batu gunung pemecah gelombang di depan fondasi plengsengan, terang dia, itu bukan habis dicuri. Tapi terpendam oleh pasir laut. Akibatnya, gelombang pasang air laut kini dengan mudah mengempas dinding dan menggerus fondasi  plengsengan. “Plengsengan ini  seperti tidak dirawat,” cetus Santoso, 35, pengunjung lain.

Menurut warga Desa Kaotan, Kecamatan Rogojampi itu, sejak plengsengan dibangun tahun 2009, Pantai Blimbingsari terkesan tidak terawat. Hilangnya  batu pemecah gelombang di  sekitar plengsengan, juga tidak pernah ada perhatian. Akibatnya,  bangunan dinding fondasi makin cepat rusak terkikis ombak.

“Anggaran untuk proyek pembangunan ini miliaran rupiah, sangat disayangkan kalau tidak bisa bertahan lama,” sebutnya. Dengan semakin tingginya angka wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi, dia berharap pemerintah bisa segera kembali menengok dan memperhatikan daerah sekitar pantai yang menjadi tujuan wisata.

“Jangan sampai selesai membangun tidak dirawat, maka akan cepat  rusak dan pemborosan anggaran,” cetusnya. (radar)