detik.com
TNI Angkatan Laut (AL) Banyuwangi berhasil memanen hampir 4 ton Kedelai Garuda Merah Putih yang ditanam di lahan seluas 1 hektare di wilayah hutan Purwo, Dusun Kutorejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi. Panen tersebut menjadi bagian dari dukungan TNI AL terhadap program ketahanan pangan nasional.
Kedelai varietas lokal dalam negeri itu dipanen dengan total hasil mencapai sekitar 3,8 ton. Tanaman mulai ditanam sejak Oktober 2025 dan menunjukkan pertumbuhan optimal dengan ukuran polong besar serta warna biji kuning pucat.
Kualitas hasil panen tersebut dinilai layak untuk dikembangkan pada lahan yang lebih luas. Selain lahan uji coba seluas 1 hektare, masih tersedia puluhan hektare lahan milik Perhutani di wilayah Banyuwangi selatan di luar kawasan hutan lindung dan hutan produksi yang berpotensi dioptimalkan untuk mendukung swasembada kedelai nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panen raya dipimpin langsung oleh Komandan TNI AL Banyuwangi Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso dengan berkolaborasi bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, Badan Pusat Statistik (BPS), Perhutani KPH Banyuwangi, serta Gabungan Kelompok Tani Hutan (Gapoktanhut) Purwo Maju Sejahtera.
Letkol Puji menjelaskan, hasil panen yang optimal ini membuktikan bahwa Kedelai Garuda Merah Putih merupakan varietas kedelai unggul lokal Indonesia yang memiliki produktivitas tinggi.
“Panen kami lakkan 9 Desember lalu, tapi berkala karena cuaca tidak bisa langsung. Hasilnya, biji berukuran besar, tahan terhadap sejumlah hama dan penyakit, serta mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lahan. Panennya juga optimal, Varietas ini dikembangkan untuk mendukung swasembada dan ketahanan pangan nasional,” kata Puji, Rabu (24/12/2025).
Kedelai ini masuk dalam daftar Kedelai yang ditujukan untuk membantu memenuhi target swasembada pangan secara Nasional. Letkok Puji menambahkan, budidaya kedelai Garuda Merah Putih tersebut merupakan bagian dari komitmen Lanal Banyuwangi dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Melalui pemanfaatan lahan yang dikelola bersama para pemangku kepentingan.
“Kami berharap hasil ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta menjadi contoh bahwa kolaborasi antara TNI AL, pemerintah daerah, dan kelompok tani dapat menghasilkan output positif bagi ketahanan pangan di wilayah Banyuwangi”, tambahnya.
Selain itu, sebagaimana telah diperintahkan oleh pimpinan tinggi TNI AL, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali yang menyebutkan bahwa TNI AL juga mendapat tugas pemenuhan target swasembada pangan.
“Program ini selaras dengan perintah Kepala Staf Angkatan Laut dalam rangka mendukung Ketahanan Pangan Nasional, khususnya di bidang kedelai. Lanal Banyuwangi akan terus berupaya mengoptimalkan lahan produktif agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemandirian pangan nasional,” tegas Danlanal.
Hasil panen langsung diukur dan kalkulasi oleh BPS Banyuwangi untuk mengukur tingkat produktifitas varietas baru tersebut dengan metode ubinan. Mereka pun mengukur dengan estimasi berat panen melalui sampel di tiga plot berbeda. Pengukuran ini bertujuan mendapatkan data statistik yang akurat sebagai dasar evaluasi keberhasilan program ketahanan pangan di lahan tersebut.
(auh/abq)







