LICIN – Insiden berdarah melibatkan dua petani di Dusun Randuagung, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Rabu lalu (4/11) mendapat perhatian serius Satreskrim Polsek Licin. Untuk mengungkap motif di balik kejadian yang melibatkan sesama warga Desa Banjar, Kecamatan licin, itu polisi masih melakukan penyidikan.
Penyidik berencana memanggil dan meminta keterangan Payumin, 65, Siswandi, 44, dan Khoirupin, 44. Tiga orang itu yang terlibat duel maut berdarah di areal persawahan Rabu lalu.
Sayang penyidik belum bisa memeriksa ketiganya karena masih menjalani perawatan dirumah sakit. Seperti diketahui, akibat kejadian itu, Payumin kondisinya masih kritis. Dia menderita luka diieher bagian belakang.
Hal yang sama juga dialami Siswandi Anak kandung Payumin itu menderita luka di tangan. Tidak hanya itu, Khoirupin juga bernasib sama. Akibat bogem mentah Siswandi kini dia juga menginap di Puskesmas Licin. Wajahnya bengep dan mendapat jahitan di pelipis.
“Rasanya belum bisa memeriksa ketiganya sekarang. Kondisinya masih belum memungkinkan. Kami akan melihat perkembangan kondisi mereka selanjutnya,” ujar AKP Jupriyadi, Kapolsek Licin, kemarin. Meski demikian, polisi tetap akan melaksanakan pemeriksaan, diantaranya memeriksa saksi-saksi yang ditengarai mengetahui cekcok di sawah tersebut.
Selain itu, polisi juga tengah mengumpulkan beberapa barang bukti, diantaranya parang, baju milik korban, dan beberapa alat bukti lain. Lantaran penyelidikan belum tuntas, motif di balik kejadian itu pun masih belum jelas.
“Motifnya belum bisa disimpulkan. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan, terutama ketiganya tadi,” ujarnya. Penelusuran Jawa Pos Radar Banyuwangi, dugaan adanya unsur dendam dan perebutan tanah disebut-sebut sebagai pemicu perkelahian.
Tanah yang digarap Payumin awalnya dikuasai keluarga Khoirupin. Kemudian, tanah itu kembali ke pangkuan Payumin sebagai pemilik yang sah. Dalam perjanjian selanjutnya, tanah itu akan dijual. Kalau laku Khoirupin mendapat bagian 10 persen. Nyatanya sawah itu malah digarap Payumin.
Payumin dan Khoirupin terhitung saudara tunai buyut. Diduga lantaran sawah itu digarap Payumin. Khoirupin akhirnya meminta ganti jatah. Seperti diberitakan sebelumnya, warga Dusun Randuagung, Desa Kluncing, Kecamatan licin, Banyuwangi, geger.
Payumin, 65, ditemukan bersimbah darah dengan luka bacok di bagian leher belakang. Pelakunya di duga adalah Khoirupin yang terhitung masih satu desa. Selain melukai Payumin. Khoirupin juga melukai anak Payumin, Siswandi.
Keduanya sempat berduel hingga menyebabkan korban luka. Bahkan, Khoirupin juga bengep akibat bogem Siswandi yang hendak melerai. (radar)