Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pondasi Rumah Persempit Saluran Air

Pekerja membangun pondasi di saluran Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, kemarin (22/9).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Pekerja membangun pondasi di saluran Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, kemarin (22/9).

GENTENG – Bangunan pondasi untuk rumah milik Siti Jamiah di Dusun Temorejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, dipertanyakan warga kemarin (22/9). Sebab, bangunan itu dianggap telah memakan saluran air hingga sempit.

Warga mempertanyakan pembangunan pondasi itu karena bisa membahayakan bila turun hujan deras. Dengan saluran yang menyempit, dikhawatirkan akan banjir. “Warga tidak setuju dengan pembangunan pondasi rumah yang banyak makan saluran air,” cetus Angga, warga sekitar.

Bangunan pondasi itu, terang dia, dimaksudkan untuk plensengan. Tapi nyatanya, lokasinya terlalu melebar hingga membuat saluran air jadi sempit. “Lahan milik Pengairan ada yaang kena itu,” ujarnya.

Warga sebenarnya seneng dengan sikap pemilik bangunan yang mau membangun plengsengan densan anggaran sendiri. Tapi kalu sampai makan lahann milik Pengairan dan membuat saluran menyempit, sebaiknya dibatalkan dan dibangun dengan anggaran dari dana desa (DD).

“Mending desa saja yang melengseng dari pada dana pribadi sendiri tapi seperti ini,” cetusnya.

Kepala Desa Kembiritan, Suryadi, mengaku tidak tahu ada bangunan pondasi yang mempersempit saluran air tersebut. Hanya saja, pihaknya mengaku pemilik lahan tersebut bernama Siti Jamiah.

“Saya malah tidak tau ada bangunan pondasi yang memakan lahan Pengairan,” ujarnya. Suryadi mengaku tidak pernah memberi izin kepada pemilik lahan untuk membangun pondasi rumah yang memakan lahan Pangairan tersebut.

“Saya tidak pernah mengeluarkan izin atau memberi rekomendasi untuk izin,” katanya. Plengsengan yang di bangun itu, lanjutnya, memang murni dari dana pribadi pemilik lahan. Plengsengan yang sedang dibangun, sekaligus untuk pondasi rumah itu tidak memiliki Izin. “Tidak ada izinnya itu, mas,” tegasnya.

Sayangnya, pemilik bangunan, Siti Jamiah, saat akan dikonfirmasi ternyata sedang tidak ada dirumah. Bahkan, rumahnya tertutup rapat. “Orangnya keluar mas,” kata salah satu pekerja yang membangun pondasi tersebut.

Pekerja lainnya mengatakan hanya disuruh oleh pemilik bangunan untuk membuat plengsengan. Dia mengakui bangunan plengsengan sedikit maju hingga mempersempit saluran air.

“Memang ini sedikit maju, plengsengan ini juga akan dibuat pondasi rumah,” kata salah satu pekerja yang tidak mau menyebut namanya itu. (radar)