sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com — Nama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto kembali menjadi sorotan publik.
Di tengah kesibukannya memimpin penanganan rentetan bencana yang melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, laporan LHKPN terbarunya juga menarik perhatian.
Laporan periodik tahun 2024 yang disampaikan ke KPK pada 26 Februari 2025 mencatat total kekayaan Suharyanto mencapai Rp25,26 miliar.
Sorotan terhadap harta kekayaan itu muncul beriringan dengan intensitas aktivitasnya di lapangan dalam beberapa pekan terakhir.
Tidak hanya berkeliling dari satu lokasi bencana ke lokasi lain, Suharyanto juga menjadi figur yang selalu tampil dalam konferensi pers nasional untuk memberikan pembaruan data evakuasi, jumlah korban, dan langkah-langkah percepatan penanganan.
Baca Juga: Geolog Indonesia–Australia Teliti Jejak Mineral Emas dan Tembaga di Banyuwangi, Tinjau Geopark Ijen dan Pulau Merah
Aset Tanah dan Bangunan Mendominasi
Berdasarkan laporan LHKPN, sebagian besar kekayaan Suharyanto berupa aset properti dengan nilai Rp15,82 miliar, yang tersebar di berbagai kota besar:
- Dua unit tanah dan bangunan di Bandung Barat senilai Rp1,09 miliar dan Rp577,5 juta.
- Tanah dan bangunan seluas 1.401 m²/400 m² di Bandung senilai Rp7,11 miliar.
- Properti 396 m²/300 m² di Surabaya bernilai Rp4,89 miliar.
- Tanah dan bangunan 533 m²/400 m² di Bogor seharga Rp2,13 miliar.
Selain properti, ia juga memiliki dua kendaraan dinas pribadi:
- Toyota Alphard 2.5G A/T 2022 senilai Rp1,21 miliar.
- Honda DG48 RS CVT Z 2023 senilai Rp162 juta.
Harta bergerak lainnya tercatat Rp838,82 juta, dan kas setara kas mencapai Rp7,26 miliar.
Dengan total utang sebesar Rp38,09 juta, nilai bersih kekayaannya tetap berada di angka Rp25,26 miliar.
Baca Juga: Tol Serpong–Balaraja Rp14,36 T Siap Sambung Tangerang–Merak: 39,9 km, 3 Seksi, EIRR 15 Persen
Fokus Penuh pada Penanganan Bencana
Di tengah tingginya dinamika bencana hidrometeorologi, Suharyanto menegaskan bahwa prioritas utamanya tetap keselamatan masyarakat terdampak.
“Fokus kami adalah menyelamatkan warga serta memastikan dukungan logistik dan kebutuhan dasar terpenuhi,” ujarnya dalam sebuah konferensi pers.
BNPB di bawah arahannya mengerahkan tambahan helikopter, perahu karet, hingga relawan untuk menjangkau wilayah terisolasi. Bahkan, beberapa daerah yang akses transportasinya terputus kini telah mendapatkan bantuan melalui jalur udara.
Sumber: Antara, jawapos.com, lhkpn.kpk.go.id
Page 2
Hingga Senin, total korban meninggal akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai 442 jiwa. Situasi itu membuat BNPB menambah posko terpadu, layanan kesehatan darurat, dan logistik penanganan cepat.
Baca Juga: Prediksi Bournemouth vs Everton: Rekor Kandang Perkasa! The Cherries Siap Habisi The Toffees yang Angin-Anginan
PROFIL DAN JEJAK KARIER SUHARYANTO
Data Dasar
- Nama: Suharyanto
- Tempat, tanggal lahir: Cimahi, Jawa Barat — 8 September 1967
- Pendidikan militer: Akademi Militer (Akmil) 1989, Infanteri
- Pangkat saat ini: Letnan Jenderal TNI
Karier Militer yang Panjang dan Strategis
Suharyanto adalah figur yang sangat berpengalaman di medan operasi dan manajemen krisis. Rekam jejaknya menunjukkan perjalanan panjang di berbagai satuan:
- Pernah menjabat Danton, Danki, hingga Pasi di satuan Infanteri.
- Memimpin Yonif 516/Caraka Yudha dan Yonif 500/Raider, serta menjabat Dandim 0832/Surabaya Selatan.
- Menjadi Danrem 051/Wijayakarta, salah satu jabatan strategis di wilayah Jakarta.
- Menempati jabatan intelijen penting: Karo Kepegawaian Settama BIN (2016–2017) dan Direktur Kontra Separatisme BIN (2017–2018).
- Kariernya terus menanjak hingga menjadi Kasdam Jaya (2018–2019) dan Sekretaris Militer Presiden (2019–2020).
- Pada 2020–2021, ia menjabat Panglima Kodam V/Brawijaya.
- Hingga akhirnya dilantik sebagai Kepala BNPB oleh Presiden Joko Widodo pada 17 November 2021.
Baca Juga: Video Viral ‘Penjarahan’ di Sibolga, Begini Penjelasan Kepala BNPB dan Kondisi Terkini di Lapangan
Sejak memegang komando BNPB, Suharyanto dikenal sebagai pemimpin yang sering turun langsung ke lokasi bencana. Beberapa fokus utamanya:
- Menggiatkan budaya tanggap bencana dan ketangguhan masyarakat.
- Mendorong program Desa Tangguh Bencana (Destana) dan memperkuat sistem peringatan dini multi-hazard.
- Mengawal penanganan bencana besar: karhutla, banjir, longsor, gempa, hingga erupsi gunung api.
- Menguatkan struktur internal BNPB melalui pelantikan dan rotasi pejabat.
Baca Juga: Virgil van Dijk Geram: Liverpool Tak Butuh Tekad Ekstra! Sindir Kritik dan Ungkap Target Sebenarnya
Peran Aktual 2025
Memasuki 2025, intensitas bencana meningkat dan membuat Suharyanto semakin aktif dalam koordinasi nasional.
Ia memimpin berbagai rapat kesiapsiagaan, mengontrol pergerakan logistik, serta memastikan integrasi antara BNPB, TNI-Polri, kementerian, dan pemerintah daerah berjalan tanpa hambatan.
Di tengah sorotan publik terkait LHKPN, kontribusi Suharyanto dalam penanganan bencana menjadi aspek yang tetap mendapat apresiasi.
Pengalaman militernya, rekam jejak panjang dalam operasi lapangan, serta kesigapannya saat krisis menjadikannya salah satu figur penting dalam memastikan keselamatan warga di daerah terdampak bencana. (*)
Sumber: Antara, jawapos.com, lhkpn.kpk.go.id
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com — Nama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto kembali menjadi sorotan publik.
Di tengah kesibukannya memimpin penanganan rentetan bencana yang melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, laporan LHKPN terbarunya juga menarik perhatian.
Laporan periodik tahun 2024 yang disampaikan ke KPK pada 26 Februari 2025 mencatat total kekayaan Suharyanto mencapai Rp25,26 miliar.
Sorotan terhadap harta kekayaan itu muncul beriringan dengan intensitas aktivitasnya di lapangan dalam beberapa pekan terakhir.
Tidak hanya berkeliling dari satu lokasi bencana ke lokasi lain, Suharyanto juga menjadi figur yang selalu tampil dalam konferensi pers nasional untuk memberikan pembaruan data evakuasi, jumlah korban, dan langkah-langkah percepatan penanganan.
Baca Juga: Geolog Indonesia–Australia Teliti Jejak Mineral Emas dan Tembaga di Banyuwangi, Tinjau Geopark Ijen dan Pulau Merah
Aset Tanah dan Bangunan Mendominasi
Berdasarkan laporan LHKPN, sebagian besar kekayaan Suharyanto berupa aset properti dengan nilai Rp15,82 miliar, yang tersebar di berbagai kota besar:
- Dua unit tanah dan bangunan di Bandung Barat senilai Rp1,09 miliar dan Rp577,5 juta.
- Tanah dan bangunan seluas 1.401 m²/400 m² di Bandung senilai Rp7,11 miliar.
- Properti 396 m²/300 m² di Surabaya bernilai Rp4,89 miliar.
- Tanah dan bangunan 533 m²/400 m² di Bogor seharga Rp2,13 miliar.
Selain properti, ia juga memiliki dua kendaraan dinas pribadi:
- Toyota Alphard 2.5G A/T 2022 senilai Rp1,21 miliar.
- Honda DG48 RS CVT Z 2023 senilai Rp162 juta.
Harta bergerak lainnya tercatat Rp838,82 juta, dan kas setara kas mencapai Rp7,26 miliar.
Dengan total utang sebesar Rp38,09 juta, nilai bersih kekayaannya tetap berada di angka Rp25,26 miliar.
Baca Juga: Tol Serpong–Balaraja Rp14,36 T Siap Sambung Tangerang–Merak: 39,9 km, 3 Seksi, EIRR 15 Persen
Fokus Penuh pada Penanganan Bencana
Di tengah tingginya dinamika bencana hidrometeorologi, Suharyanto menegaskan bahwa prioritas utamanya tetap keselamatan masyarakat terdampak.
“Fokus kami adalah menyelamatkan warga serta memastikan dukungan logistik dan kebutuhan dasar terpenuhi,” ujarnya dalam sebuah konferensi pers.
BNPB di bawah arahannya mengerahkan tambahan helikopter, perahu karet, hingga relawan untuk menjangkau wilayah terisolasi. Bahkan, beberapa daerah yang akses transportasinya terputus kini telah mendapatkan bantuan melalui jalur udara.
Sumber: Antara, jawapos.com, lhkpn.kpk.go.id







