Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pusat Perbelanjaan di Banyuwangi Abaikan Physical Distancing

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Nusadailycom

BANYUWANGI – Penerapan physical distancing dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 rupanya masih banyak diabaikan oleh pusat perbelanjaan di Banyuwangi.

Dilansir dari Nusadailycom, pantauan di lapangan saat mengantre di kasir tidak ada satupun yang memperdulikan tentang anjuran menjaga jarak. Bahkan intensitas bersenggolan diantara pembeli masih sangat sering.

Selain itu, para pembeli cenderung membuka masker saat berada di pusat perbelanjaan. Juga banyak ditemui para orang tua yang mengajak anaknya berbelanja tanpa mengenakan masker.

Kondisi semacam ini tentu sangat disayangkan di tengah upaya pemerintah menekan penyebaran virus mematikan tersebut.

“Ternyata masih ramai sekali. Kondisi seperti ini bisa jadi kerawanan,” kata Wakil Ketua DPRD Banyuwangi dari Fraksi Demokrat, Michael Edy Hariyanto saat sidak pusat perbelanjaan, Kamis (15/4/2020).

Michael meminta agar pemerintah daerah bertindak tegas dengan melakukan penertiban terhadap pusat perbelanjaan yang membandel. Tindakan ini semata-mata untuk menekan penyebaran virus Corona di Bumi Blambangan.

“Kalau memang tetap bandel, Satpol PP harus rajin-rajin melakukan razia. Diingatkan dengan cara baik-baik lah, demi kepentingan bersama juga kan,” imbuhnya.

Sementara itu, sikap tegas juga disampaikan Wakil Ketua DPRD dari fraksi PKB, M. Ali Mahrus. Menurutnya, jika pusat perbelanjaan terus membandel, maka harus ditindak tegas dengan sanksi penutupan.

“Jika masih ngeyel, kami akan mendesak agar izinnya dievaluasi lagi. Kalau perlu ya ditutup. Kondisi darurat kok malah malah tidak dihiraukan,” kata Ali Mahrus.

Mahrus menambahkan, setiap pusat perbelanjaan hendaknya memperhatikan kapasitas bangunan. Sehingga dapat dilakukan pembatasan jumlah pembeli. Hal ini untuk tetap menjaga ketertiban physical distancing dan menghindarkan penyebaran virus mematikan tersebut.

“Pembeli harus dibatasi sesuai jumlah yang layak untuk penerapan physical distancing ini. Agar tidak terjadi gerombolan,” tutupnya.