BRI dan Bank Jatim Paling Banyak Salurkan KUR
BANYUWANGI – Realisasi kredit program pemerintah di Banyuwangi cukup mengembirakan. Hingga April lalu, realisasi kredit program itu sudah mencapai sekitar Rp 550 miliar lebih yang disalurkan di beberapa bank pemerintah. Beberapa kredit program itu adalah, kredit usaha rakyat (KUR), kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE), kredit usaha pembibitan sapi (KUPS), dan kredit resi gudang.
Program KUR meliputi KUR Ritel, dan KUR Mikro. Berdasarkan data yang dirilis pemerintah daerah, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menempati rangking pertama jumlah kredit program yang disalurkan. Jumlah kredit yang sudah berhasil direalisasikan BRI mencapai sekitar Rp 274 miliar lebih. Kredit terbesar yang disalurkan BRI adalah KUR mikro yang mencapai sekitar Rp 232 miliar lebih. Sedangkan KUR ritelnya hanya sekitar Rp 38 miliar lebih saja. Sedangkan peringkat kedua adalah Bank Jatim.
Jumlah kredit program yang disalurkan bank milik Pemprov Jatim itu mencapai sekitar Rp 184 miliar lebih. Kredit ritel juga masih mendominasi realisasi KUR di Bank Jatim dengan jumlah sekitar Rp 127 miliar lebih. KUR mikro sekitar Rp 1,9 miliar, KKPE sebesar Rp 9.28 miliar, KUPS sebesar Rp 39,817 miliar dan kredit resi gudang sebesar Rp 6,27 miliar. Sedangkan peringkat ketiga ditempat Bank Mandiri dengan realisasi kredit program mencapai Rp 74,453 miliar lebih.
Sedang KUR Ritel yang direalisasikan melalui Bank Man- diri sebesar Rp 22,85 miliar, dan KUR mikro sekitar Rp 51,6 miliar lebih. Sementara Bank BNI tercatat sebagai bank yang paling kecil menyalurkan kredir program pemerintah. Yakni hanya Rp 17,25 miliar saja. Bank BNI baru menyalurkan KUR ritel saja. Sedangkan kredit program lainnya belum ada yang mengucur dari Bank BUMN yang beralamat di Jalan Brigjen Katamso itu.
Sedangkan BankJatim merupakan satu-satunya bank di Banyuwangi yang menyalurkan kredit, KUPS, dan kredit resi gudang. Keringat dan sengatan matahari adalah musuh utama yang harus dihadapinya saat mengayuh pedal sepeda. Itu sempat menjadi momok bagi dirinya untuk terus eksis di olahraga tersebut. Namun, karena suami selalu mendukung dan suasana bersepeda yang selalu riang, dia terus menjalankan hobinya itu.
Dan kini bersepeda terasa sangat mengasyikkan bagi dia. Dalam beberapa momen gowes bareng, Karens menyempatkan diri berpartisipasi. Tidak hanya sekadar berolahraga, harapan mendulang rezeki pun terlintas di benaknya. “Lumayan, siapa tahu beruntung. Sudah sehat dapat hadiah pula,” katanya. (radar)