Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Rekomendasikan Setiap SD Punya Alat Musik Angklung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SAMBUTAN: Bupati Abdullah Azwar Anas saat menyampaikan orasi kebudayaan di depan budayawan dan seniman Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, pekan lalu (27/3) menggelar acara sambungrasa dengan budayawan dan seniman di Hotel Ikhtiar Surya. Acara yang dikemas dalam acara sarasehan ”Peningkatan nilai-nilai luhur bagi seniman dan budayawan” itu menghasilkan beberapa rekomendasi untuk pemerintah daerah.

PARA budayawan, seniman dan pemerhati seni adalah orang-orang yang telah berkontribusi besar dalam menjaga ketahanan seni budaya etnic di tengah-tengah godaan pengaruh dan budaya global. Karena itu, Bupati Anas mengumpulkan mereka untuk urun rembug tentang kebudayaan dan seni Banyuwangi.

Bupati Anas mengatakan, acara bersama budayan dan seniman merupakan moment yang sangat menggembirakan. Sebab yang hadir tidak hanya tokoh budayawan kawakan saja, melainkan juga para generasi muda penerusnya. “Kehadiran kita dalam urun rembug ini merupakan bukti komitmen total kita dalam mencari solusi bersama tentang perkembangan seni budaya Banyuwangi ke depan,” ungkapnya.

Masukan dan kontribusi dalam pembangunan budaya dan seni Banyuwangi budayawan. Sangat berarti. Misalnya perlunya Banyuwangi punya panggung khusus untuk pentas seni yang acaranya terjadwal. “Impian tersebut telah terwujud. Kita sudah punya Taman Blambangan yang sekarang disulap menjadi taman budaya, dan ada pertunjukan seni sebagai ruang berekspresi yang bisa dinikmati dua kali dalam sebulan,” ujarnya.

Bupati juga menjanjikan kegiatan seni di taman Blambangan tersebut bisa berlangsung setahun penuh.Dalam perubahan anggaran keuangan(PAK) APBD 2012 pertunjukan seni itu akan dilaksanakan satu minggu sekali. Bupati berharap urun rembug para budayawan ini akan menghasilkan rumusan bersama yang mampu menjembatani modernitas dan lokalitas sebagai bagian dari upaya mempromosikan pariwisata Banyuwangi.

Dalam acara itu, budayawan dan seniman memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah daerah. Empat rekomendasi itu, pengurus Dewan Kesenian Blambangan (DKB) harus berasal dari seniman, budayawan, pemerhati seni. Tujuannya, agar DKB berfungsi maksimal mengembangkan seni dan budaya lokal.

Kedua, lagu umbul-umbul blambangan dan cagar budaya hendaknya di lindungi perda. Ketiga, untuk melastarikan seni angklung di Banyuwangi, direkomendasikan setiap SD memiliki seperangkat alat angklung yang pengadaannya berasal dari dana BOS.

Sedangkan rekomendasi keempat, seniman dan budayan merekomendasikan agar karya seni dan budaya Banyuwangi dilindungi melalui pengajuan hak cipta. Dalam sambungrasa itu seniman senior Sahuni, Dekan Fisip Untag Subur Bahri, dan Kepala Badan Kesbangpol Wiyono menjadi mitra diskusi. (RADAR)