Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Remaja dan Perusak Generasi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

PEREDARAN obat terlarang seolah tak ada habisnya. Tak terkecuali di Bumi Blambangan. Perkembangan terkini, polisi membongkar jaringan pengedar pil koplo yang beroperasi di wilayah Kecamatan Muncar Senin malam kemarin (13/8). Tiga tersangka yang diduga sebagai pengedar pil koplo tersebut dibekuk di tempat terpisah.

Yang membikin kita miris, ternyata dua dari tiga tersangka pengedar yang diamankan itu merupakan anak baru gede (ABG). Keduanya masih berusia 17 tahun. Harus kita akui, penyalahgunaan obat-obatan saat ini sudah merambah ke masyarakat lapisan bawah. Dalam temuan polisi tersebut juga terkuak, bahwa pelaku penyalahgunaan obat daftar G tersebut ternyata memiliki latar belakang profesi yang lebih beraneka ragam.

Tidak terkecuali kalangan remaja yang masih panjang masa depannya. Sementara itu, kalau kita simak lebih dalam, obat daftar G yang disalahgunakan itu sejatinya adalah obat untuk para penderita penyakit jiwa. Efek penggunaannya mirip penggunaan narkoba yang lain. Untuk mendapatkan obat-obatan jenis tersebut, seseorang harus memperoleh berdasar resep dokter.

Penggunaannya tentu saja juga harus di bawah pengawasan dokter. Namun, yang terjadi saat ini, obat daftar G tersebut dapat dibeli secara bebas. Terlebih, pil-pil yang bisa bikin koplo itu dijual oleh para pengedar dengan harga murah. Tidak heran kebanyakan pelaku berasal dari lapisan masyarakat menengah ke bawah.

Fenomena ini bisa jadi bom waktu yang akan “meledak” di kemudian hari. Sebab, yang diserang pil koplo tersebut adalah generasi muda dari kalangan menengah ke bawah. Padahal, kaum muda adalah generasi penerus dan para calon pemimpin bangsa di masa mendatang.

Nah, bagaimana masa depan negeri ini ketika generasi penerusnya sudah tidak “nyambung” karena saraf mereka sudah “putus” dihajar pil koplo. Karena itu, masalah penyalahgunaan obat daftar G murah tersebut sudah layak jadi musuh bersama. Ayo kita perketat pengawasan, terutama dari kalangan remaja yang terdekat di lingkup keluarga kita. (radar)