BANYUWANGI – Upaya pelestarian penyu sebagai salah satu binatang yang dilindungi terus digalakkan oleh Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) Banyuwangi.
Menggandeng Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur dan Jawa Pos Radar Banyuwangi, yayasan penggiat pelestarian penyu di Banyuwangi itu melepasliarkan 2.250 ekor tukik (bayi penyu) di Pantai Solong, Kecamatan Kalipuro, sore kemarin.
Kegiatan ini juga dihadiri Alumni SMP-SMA YPPI Donokerto 1979-1982. Ratusan alumni sekolah tersebut tampak antusias melepas tukik kembali ke habitat aslinya. Mulyono, salah satunya, mengaku banyak tahu seputar penyu setelah mengikuti kegiatan ini. ”Banyak pengetahuan baru soal penyu dari sini,” katanya.
Dengan berbincang dengan relawan BSTF, Mulyono lebih mengenal seputar penyu. Mulai habitat, jenis, penetasan, hingga konservasi yang dilakukan untuk menyelamatkan penyu dari kepunahan banyak diperolehnya di Pantai Solong. Pengalaman inilah yang membuat kegiatan ini menjadi lebih gayeng dan hidup.
Tidak sedikit dari peserta yang penasaran dengan anak penyu tersebut. Bahkan, di antara mereka tampak ada yang sedikit geli saat memegang langsung tukik yang disiapkan dalam bak plastik berisi air. ”Rasanya geli juga pegang tukik. Gerakannya lincah,” ujar salah satu peserta, Fahri.
Sementara itu apresiasi atas kegiatan mengembalikan tukik ke alam liar juga disampaikan pihak BKSDA Banyuwangi. Melalui Vivi Primawati, selaku Kepala RKW 14 BKSDA Banyuwangi, kegiatan ini melepaskan tukik yang berasal dari 50 sarang yang ada di Banyuwangi. ”Jumlahnya ada sekitar 2.250 ekor tukik yang dilepas,” kata Vivi.
Sementara itu, Pendiri BSTF Wiyanto Haditanojo mengatakan, kegiatan ini akan menjadi bagian sosialisasi dan upaya pelestarian penyu di Banyuwangi. Melalui sarana seperti ini, BSTF berharap setidaknya muncul rasa ikut memiliki dan peduli terhadap lingkungan di semua kalangan. Semua itu demi mendukung kelangsungan hidup hewan langka tersebut di masa datang.