Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

RSUD Blambangan Mulai Terapkan E-Hospital

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RSUDBANYUWANGI – Keberadaan Banyuwangi Digital Society (B-Diso) terus dimaksimalkan oleh beberapa instansi di jajaran Pemkab Banyuwangi. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan. Kemarin (19/8), rumah sakit pelat merah tersebut me-launching E-Hospital. Dengan program ini, maka seluruh pelayanan RSUD Blambangan akan terkoneksi dan terintegrasi sehingga ke depan pengelolaannya lebih praktis dan efi sien.

Launching E-Hospital dilakukan oleh Direktur RSUD Blambangan, dr Taufiq Hidayat, Sp.And.,M.Kes. Hadir juga Asisten Pemerintahan Chairul Ustadi; Plt. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono; Kepala Kantor Telkom Banyuwangi Putro Dewantoro, dan Business Account Manager Telkom Banyuwangi, H. Damaskus. Sejumlah pasien RSUD juga hadir dalam acara launching kemarin.

Direktur RSUD Blambangan Taufi q Hidayat dalam sambutannya mengatakan, saat ini RSUD Blambangan berusaha melakukan one stop service dengan menggunakan Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIM-RS). Saat ini masih ada tiga loket yang terkoneksi dengan SIM-RS ini, yaitu loket pendaftaran, apotik, dan pembayaran. “Direncanakan saat peringatan Hari Jadi Banyuwangi pada tanggal 18 Desember 2013, sistem ini akan dikembangkan ke seluruh tempat pelayanan RSUD Blambangan,” jelas Taufi q.

SIM-RS ini, kata dia, memiliki kelebihan. Yaitu memudahkan dan meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien. Dimana data pasien dapat disimpan dan dapat dipanggil kembali apabila diperlukan. Untuk pasien yang pernah berobat ke RSUD Blambangan, pasien cukup menyebut nama dan alamatnya, maka data dan informasi pasien dengan cepat bisa didapatkan. Dengan penerapan SIMRS ini semua pelayanan di RSUD Blambangan akan lebih praktis.

Misalnya, saat pasien hendak mendaftar berobat, biasanya antre hingga sejam lebih, maka dengan penerapan sistem komputerisasi ini hanya memakan waktu maksimal 15 menit. Bahkan untuk mengambil obat pun, waktu yang dibutuhkan relatif cepat hanya 20 menit, itu pun termasuk waktu untuk membuat obat racikan. “Agar sistem ini berjalan baik, maka Telkom Indonesia terus membantu kita dalam meningkatkan SDM dengan pelatihan pada seluruh karyawan yang bertugas dan berhubungan dengan pelayanan langsung kepada masyarakat,” papar Taufi q.

Tidak hanya itu, tekad RSUD Blambangan agar pelayanan RSUD lebih praktis akan dilanjutkan dengan studi banding di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Menurut Taufi q, RSUD Hasan Sadikin dinilai berhasil dalam mengelola sistem informasi yang terintegrasi untuk menangani keseluruhan proses manajemen rumah sakit, mulai dari registrasi, apotik, penagihan, medical record, database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen. “Sistem ini dikembangkan untuk dioperasikan pada perangkat komputer menggunakan jaringan komputer sehingga antara modul satu dengan lainnya dapat saling berkomunikasi,” cetus dokter ahli Andrologi itu.

PASIEN AKUI PELAYANAN LEBIH CEPAT

PELAYANAN prima RSUD Blambangan diberlakukan pada instalasi farmasi dan fisioterapi. Untuk mendapatkan pelayanan ini, pelayanan obat tidak perlu antre lagi. Karena sejak Juli ini telah dilakukan pembenahan besar-besaran terhadap mekanisme obat dan lokasi apotik menjadi lebih dekat dengan pasien yang membutuhkan. Kusus untuk penanganan fisioterapi, pasien tidak perlu antre nomor pendaftaran.

Ketika ada pasien hendak melakukan fisioterapi maka petugas langsung mengantarkan pasien kedalam ruangan fi sioterapi. “Untuk pendaftaran pasien bisa dilakukan oleh keluarga. Kedepan model ini akan kita ujicobakan untuk diterapkan,” kata Taufi q. Selain itu, terobosan yang dilakukan RSUD Blambangan ini, mendapat apresiasi dari pasien. Melalui SMS (short message service) yang dikirim, pasien itu mengucapkan terima kasih sebab tidak perlu waktu lama dalam menerima obat, bahkan petugas RSUD Blambangan langsung mengantar obat, meski pasien askin.

“Saya mengucapkan terima kasih, RSUD Blambangan sekarang bagus terutama dirawat inapnya, walaupun kamu pasien askin, obat sekarang diantar jadi kami tidak perlu antri lama,” ujar salah seorang pasien. RSUD Blambangan sebagai pusat rujukan kesehatan. Setiap harinya mendapatkan kunjungan sekitar 200 sampai 300 pasien. Untuk itu, managemen RSUD Blambangan terus berbenah dalam  menyuguhkan pelayanan yang optimal guna meningkatkan kepuasan pasien.

Salah satu upayanya adalah menyiapkan ruang tunggu yang nyaman didukung fasilitas dan representatif. “Ruang tunggu RSUD Blambangan ini dilengkapi mesin antrian, kursi tunggu yang nyaman, pendingin ruangan yang besar, empat unit televisi fl at 32 inc, koran, leafl et kesehatan, dan gratis minuman,” pungkas Taufi q. (RADAR)