Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Saling Beradu Perangkat Sound System

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Warga Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki tradisi unik untuk menyambut dan merayakan datangnya hari kemenangan pada 1 Syawal. Warga pesisir terbesar di Jawa Timur itu menghelat festival sound system.

Mereka menggunakan trailer yang disulap menjadi mesin superaudio dengan kekuatan besar. Berkumpul di lapangan Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, setiap peserta beradu kualitas suara sound system.

’’Jumlah pesertanya tahun inimeningkat drastis dibanding tahun lalu,’’ ujar Panitia Pelaksana Anang Susiyono, 35. Tradisi tersebut murni diselenggarakan swadaya masyarakat tanpa bantuan Pemkab Banyuwangi. Acara itu awalnya hanya pesta kembang api dan takbir keliling yang rutin di adakan setiap tahun sejak 1997.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kini event tersebut justru menjadi tradisi yang melekat di masyarakat, terutama pemilik sound system. ’’Kami tidak mengundang. Mereka datang sendiri ke tempat ini tiap tahun,’’ katanya.

Festival sound system tahun ini  diikuti 70 peserta dari Banyu wa ngi  dan berbagai kota lain di Jawa Timur, Bali, dan Jawa Tengah. Mereka rela datang jauh-jauh hanya untuk mengikuti adu kekuatan kualitas sound system. ’’Panitia hanya menyediakan tempat dan keamanan,’’ terangnya.

Untuk penjurian dalam ajang bergengsi tersebut, panitia tidak memiliki kriteria penilaian tertentu. Setiap peserta akan membunyikan sound system di lapangan itu sesuai dengan keinginan. Mengenai adanya kerusakan, panitia tidak ikut bertanggung jawab.

’’Yang menilai penonton. Yang dinilai paling keras dan enak didengar di telinga menjadi pemenang,’’ jelas pemuda asal Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, tersebut. Sementara itu, festival sound system tersebut justru menjadi ajang silaturahmi bagi sejumlah pemilik perangkat sound system.

Melalui kegiatan itu, mereka saling berbagi pengalaman. ’’Kami saling sharing mengenai kelengkapan dan peralatan sound system,’’ tutur Prayitno, peserta dari  Kabupaten Jember. Dalam festival tersebut, tidak ada syarat dan ketentuan khusus.

Prayitno hanya menyiapkan kendaraan trailer dan merakit perangkat sound system ke dalam bak yang sudah dibuka. ’’Butuh empat hari untuk merakit hingga jadi dan siap diadu,’’ ucapnya. Untuk mengikuti kegiatan tersebut, pemilik sound system harus merogoh kocek hingga puluhan juta rupiah.

Biaya itu dipakai untuk sewa trailer, akomodasi selama perjalanan, dan keperluan bahan bakar minyak. Meski tidak mendapat hadiah mereka senang  dan bangga. (radar)

Kata kunci yang digunakan :