Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sebulan Tadarus Alquran Raksasa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi, punya cara menarik dalam menyemarakkan bulan Ramadan. Usai melaksanakan salat tarawih, para jamaah di masjid yang berada persis di jantung Kota Gandrung itu menggelar tadarus dengan membaca Alquran berukuran raksasa.

Tadarus dengan Alquran raksasa di MAB itu digelar untuk yang kali kedua dilaksanakan selama Ramadan. Mushaf tulisan tangan H Abdul Karim, asal Pondok Pesantren Bustanul Makmur, Kebunrejo, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng itu di-serahkan pada pengurus MAB pada 27 Ramadan 1431 Hijriah.

“Alquran raksasa ini kita terima dua tahun lalu,” cetus sekretaris Yayasan MAB Banyuwangi, Iwan Azies Siswanto. Menurut Iwan, tadarus dengan menggunakan Alquran raksasa ini dimulai setelah melaksanakan salat tarawih, dan tadarus ini setiap malam dibatasi hingga pukul 22.00. “Untuk tadarus dengan Alquran raksasa ini kita bagi piket, setiap malam yang piket ada enam orang,” katanya.

Meski dalam tadarus sudah ada yang piket, lanjut dia, bukan berarti jamaah lain tidak bisa ikut. Dari beberapa kali tadarus dilakukan, ternyata tidak sedikit dari jamaah yang berdatangan untuk ikut membaca Alquran raksasa ini. “Setiap malam, jamaah yang datang di luar piket cukup banyak,” ujarnya. Banyaknya jamaah yang ingin ikut tadarus dengan membaca Alquran raksasa ini, masih kata dia, maka mereka harus rela untuk antre untuk menunggu giliran.

“Kita juga siapkan hafidz (orang yang hafal Alquran) untuk mengawasi penulisan ayat,” ungkapnya. Hafidz yang disiapkan ini, jelas dia, secara khusus bertugas mengawasi setiap ayat yang dibaca oleh jamaah tadarus di MAB. Ini dilakukan, sebut dia, karena penulisan ayat-ayat dalam Alquran raksasa ini dengan tulisan tangan, sehingga dikhawatirkan ada yang keliru. “Bila ada yang keliru, langsung diperbaiki,” cetusnya.

Alquran raksasa ini, imbuh dia, untuk sementara baru dibuka pada Ramadan. Tapi selanjutnya, kitab ini akan dibaca pada hari-hari besar Islam dan kegiatan yang bernapaskan Islam. “Seperti tahun baru Hijriah atau hari besar Islam lainnya, Al-quran raksasa akan kita buka untuk dibaca jamaah,” ujarnya.

Menurut Iwan, Alquran yang ada di MAB ini berukuran 150 centimeter X 200 centimeter. Alquran yang ditulis dengan mushaf Usmanydan ayat pojok itu, termasuk kitab suci terbesar di Indonesia. “Alquran ini bukan hanya terbesar di Jawa Timur, tampaknya juga di Indonesia,” katanya dengan bangga. Karena yang dibaca ini Alquran (radar)