BANYUWANGI, KOMPAS.com – Pantai Marina Boom Banyuwangi adalah destinasi wisata yang cukup terkenal di Banyuwangi. Akhir tahun lalu, pantai itu tercatat sebagai destinasi dengan kunjungan wisatawan terbanyak di wilayah ujung timur Pulau Jawa itu.
Di Pantai Marina Boom, wisatawan dapat menikmati beragam hiburan yang ramah untuk semua tingkatan usia. Mulai dari wisata keluarga, olahraga hingga warung UMKM yang bervariasi.
Terus berinovasi, kini masyarakat dapat merasakan sensasi berlibur mewah dengan harga yang cukup ramah di kantong, yaitu dengan pelesiran menggunakan kapal listrik, cukup dengan membayar Rp 79.000.
Baca juga: Kala Bule Chili Lawan Pendekar Suku Osing di Mencak Sumping Banyuwangi
Saat menaiki kapal, ketika masuk ke dalam ruang penumpang, wisatawan akan disuguhkan dengan interior kapal yang mewah, bersih dan sejuk.
Sofa putih setengah lingkaran sangat empuk di satu sisi, sementara di sisi lain dua kursi besar berwarna cokelat juga sangat nyaman. Ada di jendela di kedua sisi sehingga penumpang bisa memandangi pemandangan cantik lautan.
“Kapal dilengkapi fasilitas yang nyaman seperti ruang berkumpul dengan sofa empuk, televisi, kulkas, mini bar serta kamar mandi,” terang pengelola wisata kapal listrik, Hilman Syah Anwar, Minggu (8/6/2025).
Baca juga: Potong 17 Hewan Kurban, Napi Lapas Banyuwangi Gembira Nyate Bersama
Tak hanya itu, bagi wisatawan yang ingin menikmati waktu sendiri, tersedia pula sebuah kamar berukuran kecil namun sangat nyaman untuk bersantai.
Naik ke bagian atas kapal, wisatawan dimanjakan dengan panorama yang indah, mulai dari pemandangan lautan Selat Bali hingga pegunungan di kejauhan yang indah.
“Saat menyusuri pantai, terdapat juga banyak deretan kapal yacht yang bersandar di Marina Boom yang biasanya jadi spot instagramable,” ujar Hilman.
Dikatakan Hilman, dengan tarif Rp 79.000, kapal ini maksimal memuat 15 penumpang atau 17 orang jika ditambah dengan anak kecil.
Dalam satu trip, wisatawan diajak berlayar selama sekitar satu jam menyusuri keindahan perairan Banyuwangi.
“Kapal juga bisa disewa privat, tarifnya Rp 1.299.000,” tuturnya.
Sejak dibuka pada pertengahan Mei lalu, peminat wisata kapal listrik ini cukup banyak. Namun demikian tetap dibatasi demi menjaga kenyamanan dan keselamatan.
Pada hari biasa, biasanya tersedia dua trip, namun bisa mencapai empat trip setiap harinya pada akhir pekan atau hari libur.
“Alhamdulillah, sehari bisa jalan minimal dua sampai tiga trip, pagi mulai pukul 09.00 dan 10.00 WIB, lalu sore pukul 15.00 hingga 16.00 WIB. Kalau akhir pekan bisa sampai empat trip,” jelasnya.
Page 2
Hilman menambahkan, kapal listrik tersebut merupakan aset milik Provinsi Jawa Timur yang dikelola olehnya dan tim.
Selain menjadi alternatif wisata baru, pengoperasian kapal ini juga diharapkan memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sesuai namanya, kapal listrik, kapal ini tidak menggunakan bahan bakar sama sekali. Sumber energi kapal ini 100 persen dari listrik,” ungkapnya.
Menariknya lagi, kapal ini juga turut mengusung konsep ramah lingkungan karena sebagian energi listrik yang digunakan berasal dari panel surya, meski kontribusinya masih sekitar 10 persen. Selebihnya, tenaga listrik diperoleh dari baterai yang diisi ulang.
“Selain sekedar menjadi wisata, kapal ini juga bisa menjadi media edukasi soal konsep energi baru terbarukan yang ramah lingkungan,” harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.