Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sering Tertipu Pengekspor, Penjual Kelapa Pilih Pasar Lokal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kelapaKALIPURO – Komoditas buah kelapa di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, memang sering dijual ke luar Banyuwangi daripada di dalam kota. Tetapi, ternyata penjualan itu hanya sebatas di kawasan Jawa Timur. Para pengepul buah bersabut itu beralasan penjualan di dalam Provinsi Jatim lebih aman daripada dijual keluar negeri. Di dalam provinsi, buah kelapa yang mereka jual kebanyakan dijual ke pasar tradisional, diantaranya pasar di Surabaya, Mojokerto, Kediri, Madiun, Tuban, dan Lamongan.

Selain tempatnya sudah pasti, para pedagang pasar itu, menurut para pengepul, dianggap bisa dipercaya. Samsul Hidayat, 32, salah seorang pengepul asal Desa Gombengsari mengatakan, lebih baik dijual ke pasar lokal daripada diekspor. Selain pengecekan kualitas kelapa ekspor yang terlalu ribet,para pedagang juga sering ditipu para pengekspor. Buah kelapa yang dipilih adalah buah dengan bentuk utuh dan tidak ada bekas tusukan.

Kemudian, saat pengiriman, biasanya para pengekspor meminta barangnya disiapkan dulu. Namun,setelah di-packing lalu diangkut kapal, para pengekspor itu malah tidak ada kabar.“Saya pernah tertipu dua kontainer. Setelah diangkut, yang beli tidak bertanggung jawab, ”ujar Samsul. Memang, menurut samsul, keuntungan yang dijanjikan pengekspor jauh lebih besar daripada harga pasaran. Kelapa jenis AB yang dibeli kepada petani dengan harga Rp 2.000 rupiah per butir dan dijual kepasar seharga Rp 3.500 rupiah bila diekspor bisa mencapai Rp5.000.

Tetapi, Samsul menceritakan,banyak mafi a yang bermaindalam dunia kspor buahkelapa.Sehingga, dirinya dan beberapapedagang lain di DesaPesucen dan Kelurahan Kalipurolebih memilih menjual kelapake pasar atau ke beberapapabrik yang lokasinya masihbisa dijangkau.“Untungnya besar tapi risikonyajuga besar. Jadi, mendingdijual ke pasar. Paling cuma terlambatbayar, tapi pasti dibayar,”ungkapnya. (fre/c1/als)