PASURUAN, KOMPAS.com – Penantian panjang keluarga Mukhamad Syakur, korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada 2 Juli 2025 berbuah hasil.
Keluarga mendapatkan informasi bahwa korban ditemukan dan siap untuk dipulangkan ke rumah duka di Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur.
“Keluarga sudah berangkat ke Banyuwangi untuk memastikannya. Kami bersyukur ada kabar penemuan itu. Mungkin nanti malam, jenazah tiba di rumah duka,” kata M. Zahid, salah satu keluarga korban, Selasa (7/10/2025).
Baca juga: Asuransi 19 Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tak Kunjung Cair, DPRD Banyuwangi Ultimatum PT Raputra Jaya
Dia menjelaskan, pihak keluarga mendapatkan informasi penemuan korban tersebut setelah dihubungi pihak kepolisian di Bali pada Senin (6/10/2025).
Sejumlah ciri-ciri luar disampaikan dalam bentuk foto melalui WhatsApp. Kondisi mayat yang ditemukan identik dengan ciri-ciri Mukhamad Syakur saat keluar dari rumah.
Mulai pakaian, celana, tas serta sarung yang dikenakan. Termasuk kartu identitas yang masih utuh di dalam dompet korban.
“Kemarin keluarga melihat jenis pakaian terakhir yang dikenakan korban. Termasuk uang dan kartu identitasnya,” terangnya.
Baca juga: Baru Semalam Ditahan di Lapas, Tersangka Kasus KMP Tunu Pratama Jaya Disetujui Jadi Tahanan Kota
Saat ini, jasad korban dibawa ke rumah sakit di Kabupaten Banyuwangi. Petugas harus melakukan identifikasi forensik untuk memastikan jasad tersebut benar-benar Mukhamad Syakur, sebagaimana keterangan pihak keluarga.
Untuk diketahui, saat menyeberang ke Bali dengan menumpang KMP Tunu Pratama Jaya, Mukhamad Syakur berangkat bersama Mukhlason (50), warga Pasuruan. Syakur dan Mukhlason pergi ke Bali untuk mengirim pesanan mebeler.
Nahas, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di selat Bali, Rabu (2/7/2025).
Jasad Mukhlason sudah ditemukan pada 9 hari setelah kejadian tersebut. Kemudian jasad Mukhlason dimakamkan di Desa Brambang, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (12/07/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang
