Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Siapkan 900 hingga1300 Piring Setiap Pekan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

siapkanPengajian rutin Ahad pagi ‘Majelis Khotmil Quran Adz Dzikri’ sudah berlangsung selama lima tahun. Selama lima tahun tersebut, pengajian ditutup dengan tradisi sarapan bersama ribuan jamaah. Bagaimana menyiapkan menu sarapan sebanyak itu?

PENGAJIAN rutin yang digelar setiap Ahad pagi ini, memiliki beberapa kegiatan rutin. Kegiatan rutin ini meliputi, khataman Alquran, santunan anak yatim – fakir miskin, serta kajian keislaman. Kajian keislaman itu dilaksanakan setelah acara khataman Alquran dan santunan yatim. Kajian ini dibina langsung mantan Ketua DPRD Banyuwangi, H Achmad Wahyudi dengan tema menarik serta berbeda setiap pekan.

Kajian keislaman ini diikuti jamaah dari lintas warga organisasi kemasyarakatan (Ormas), seperti NU, Muhammadiyah, LDII, dan beberapa warga ormas lain. Selain diikuti warga lintas ormas, pengajian tersebut juga diikuti peserta dari lintas partai politik (Parpol), dan lintas profesi. Hampir semua profesi ikut dalam pengajian yang digelar seminggu sekali itu.

Setiap pengajian, peserta yang datang nyaris selalu membeludak. Pengajian berbeda dengan pengajian biasa yang selama ini digelar. Dalam pengajian tersebut, pihak pengurus pengajian selalu menghadirkan musik dan tidak jarang juga menghadirkan beberapa artis lokal untuk mengisi acara di sela-sela pengajian  Tidak hanya itu, kegiatan pengajian ini juga diisi dengan pemberian hadiah kepada anak yatim yang hadir.

Selain santunan berupa uang tunai, pengurus pengajian juga menyediakan hadiah menarik yang diberikan dengan cara undian. Seperti yang dilakukan pada pengajian di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi pada Ahad kemarin. Dua anak yatim yang datang, selain diberi santunan juga mendapatkan hadiah spesial berupa sepeda pancal. Pemberian hadiah sepeda pancal itu diberikan melalui pengundian kupon yang telah disiapkan khusus pada akhir acara pengajian.

Undian hadiah untuk anak yatim ini, diberikan dengan barang yang berbeda dalam setiap pengajian. Selain itu, pengurus pengajian memberikan hadiah umrah ke Tanah Suci pada jamaah yang aktif mengikuti pengajian. Pemberian hadiah umrah gratis ini, diberikan melalui cara undian. “Nama-nama jamaah yang aktif ikut pengajian kita kocok untuk mendapat hadiah umrah gratis ke Tanah Suci,” papar Wahyudi.

Yang membedakan lagi, kelompok pengajian ini memiliki tradisi untuk menggelar sarapan pagi bersama. Kegiatan sarapan bareng ini dilakukan setelah tahap pengajian tuntas. Sarapan pagi bersama ini, disediakan pengurus pengajian bersama tuan rumah pengajian. Untuk menyiapkan menu tersebut, pengurus pengajian membentuk tim khusus untuk merancang dan menyiapkan menu saran ribuan jamaah.

Setiap pengajian, pengurus menyiapkan sedikitnya 800 hingga 900 piring untuk sarapan jamaah. Dalam waktuwaktu tertentu, pengurus terkadang menyiapkan sarapan pagi hingga 1.300 hingga 1.500 piring. Menu sarapan yang disajikan selalu berbeda dari lokasi satu ke lokasi yang lain. Menu sarapan pagi itu, setidaknya menghabiskan 50 hingga 80 Kg beras setiap acara. Sedangkan kebutuhan daging, menghabiskan 25 hingga 35 Kg daging sapi dan daging ayam.

Pengurus pengajian menyiapkan anggaran khusus untuk penyediaan logistik sarapan pagi sebesar Rp 5 juta. Anggaran Rp 5 juta itu, kadang kala minus dan kadang juga plus. “Kalau sudah minus, selalu ada saja yang menutupi tanpa disangka,” papar Abdurrahman, pengurus pengajian. Anggaran untuk menyiapkan sarapan pagi berasal dari kocek pribadi jamaah. Setiap pengajian, semua jamaah memberikan sumbangan untuk operasional pengajian.

Lalu bagaimana menyiapkan sarapan dengan jumlah cukup besar itu? Sehari sebelum pengajian digelar, tim logistik sudah menyiapkan semua kebutuhan. Proses pemasakan dilakukan mulai sore sehari sebelum pengajian digelar pagi. Proses masak menu sarapan pagi itu baru tuntas sekitar pukul 02.00. Setelah proses masak tuntas, pada pagi sekitar pukul 06.00.

Tim lainnya menyiapkan untuk menyajikan menu sarapan. “Walau jamaah yang datang cukup banyak, Alhamdulillah tidak pernah ada jamaah yang tidak kebagian sarapan,” kata Abdurrahman. Tradisi sarapan pagi ini akan terus dijaga untuk membangun kekompakan antarjamaah. Walau menu yang disajikan tidak terlalu istimewa, namun tradisi itu mampu membangun silaturrahmi untuk mempererat ukuwah umat Islam. (radar)

Kata kunci yang digunakan :