Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Stok Bawang Putih Riskan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Lonjakan harga bawang terus berlanjut di Banyuwangi hingga kemarin (11/3). Jika pada Minggu (10/3) para pedagang di Pasar Banyuwangi menjual bawang putih seharga Rp 60 ribu per Kilogram (Kg), komoditas yang satu ini dijual ke tangan konsumen seharga Rp 65 sampai Rp 70 ribu per Kg kemarin. Hal yang sama juga terjadi pada ba wang merah yang meningkat dari Rp 45 ribu per Kg menjadi Rp 47 ribu sampai Rp 50 ribu per Kg.

“Jika dalam tempo sepuluh hari mendatang stok bawang putih tidak datang, harga di pasaran kami prediksi bisa menembus Rp 100 ribu per Kg,” duga Sandi, 30, seorang pe dagang. Nah, lonjakan harga bawang tersebut rupanya mengundang atensi Bupati Abdullah Azwar Anas. Orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi itu langsung memantau harga bawang di Pasar Banyuwangi kemarin.

“Pemerintah tidak bisa intervensi banyak karena peningkatan harga bawang terjadi akibat tidak seimbangnya supply (penawaran atau stok) dan demand (permintaan). Pemerintah hanya bisa mendorong agar stok bawang segera meningkat agar harganya tidak membumbung tinggi seperti saat ini,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, Hari Cahyo Purnomo, yang juga turun ke Pasar Banyuwangi mengungkapkan, sebenarnya pekan lalu harga bawang putih di pasaran masih Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per Kg

“Tetapi, saat ini harga bawang putih mencapai Rp 65 ribu,” tuturnya. Hari menjelaskan, penigkatan harga bawang putih yang gila-gilaan itu ditengarai terjadi akibat dua hal, yakni pembatasan kuota impor di tingkat pusat dan penurunan produktivitas tanaman bawang lantaran faktor cuaca. Menurut Hari, pembatasan kuota di tingkat pusat di lakukan karena kehati-hatian pemerintah dalam melindungi produksi petani lokal. “Tetapi, ter nyata produktivitas petani di daerah sentra penghasil bawang putih menurun akibat cuaca buruk,” paparnya.

Kepada sejumlah wartawan, Hari menegaskan tidak ada pi hak-pihak yang menimbun bawang merah dan bawang putih di Banyuwangi. Dia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim terkait peningkatan harga bawang tersebut. “Stok bawang putih di Banyuwangi memang riskan. Permintaan dan ketersediaan stok tidak seimbang,” kata dia. Seperti diberitakan kemarin, tren peningkatan harga bawang berlanjut. Perlahan tapi pasti harga komoditas pertanian tersebut merangkak naik.

Bahkan, tren peningkatan harga bawang yang terjadi sejak awal tahun 2013 itu belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir hingga menjelang berakhirnya tri wulan pertama. Minggu (10/3) para pedagang di Pasar Banyuwangi menjual bawang merah kepada konsumen seharga Rp 45 ribu per Kilogram (Kg). Harga setinggi itu melonjak signifikan dibanding dua hari sebelumnya yang hanya Rp 30 ribu per Kg.

Peningkatan harga yang lebih ekstrem terjadi pada bawang putih. Betapa tidak, ejak kemarin pedagang melego bawang putih seharga Rp 60 ribu per Kg. Sebelumnya, konsumen bisa membeli sekilogram bawang putih dengan harga Rp 40 ribu. “Beberapa tahun terakhir harga bawang putih tidak semahal saat ini,” gumam Ayu, 39, pedagang bumbu di pasar tradisional tersebut. (radar)