Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tadarus Alquran Raksasa di Masjid Agung Baiturahman

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: ngopibareng.id

BANYUWANGI – Selama bulan Ramadhan, umat muslim selalu melakukan tadarus Alquran setiap malam. Tadarus di Masjid Agung Baiturahman Banyuwangi menggunakan Alquran raksasa. Ukuran Alquran ini mencapai 142 cm x 210 sentimeter (cm).

Dilansir dari Ngopibareng.id, tadarus dengan menggunakan Alquran raksasa ini sudah dilakukan sejak tahun 2010. Tadarus dilakukan setiap malam pada bulan ramadhan. Yakni dimulai usai pelaksanaan salat tarawih hingga pukul 22.00 WIB.

“Setiap malam membaca 3 juz. Selama bulan Ramadhan alhamdulillah bisa khatam Alquran sebanyak 3 kali,” kata Ahmad Rifa’i, Koordinator tadarus Alquran di Masjid Agung Baiturahman.

Setiap malam, ada 7 orang yang membaca Alquran raksasa. Dari 7 orang itu salah satunya merupakan seorang hafidz atau seorang yang sudah hafal Alquran.

Untuk pembaca Alquran raksasa ini tidak perlu membuka halaman Alquran. Karena sudah ada petugas khusus untuk membuka halaman.

“Selain 7 orang pembaca Alquran ada tambahan 2 orang lagi yang bertugas membuka halaman Alquran,” ujar Rifa’i.

Alquran ini, terang dia, hanya disimpan dan dilakukan perawatan saja di luar bulan Ramadhan. Namun kadang-kadang ada juga orang yang datang untuk melihat dan melakukan selfie di dekat Alquran raksasa ini.

Alquran raksasa ini merupakan hibah dari Drs. Abdul Karim, warga Dusun Kebonrejo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi.

Alquran raksasa ini merupakan tulisan tangan Drs Abdul Karim selama kurang lebih 7 bulan. Alquran digarap mulai 1 Februari 2010 hingga 26 Agustus 2010. Alquran ditulis dengan tinta dan kertas khusus yang didatangkan dari Jepang.

“Alquran raksasa ini diserahkan ke Masjid Agung Baiturahman pada 8 September 2010 atau 27 Ramadhan 1431 Hijriyah,” jelas Rifa’i.

Sementara itu, salah seorang pembaca Alquran raksasa, Ahmad Nabil (26) mengatakan, untuk membaca Alquran raksasa ini posisinya harus agak jauh. Secara umum tidak ada perbedaan dalam membaca Alquran raksasa ini.

“Kelebihannya, tulisannya lebih besar jadi lebih jelas,” ungkap pria yang sudah 7 tahun ikut membaca Alquran raksasa di Masjid Agung Baiturahman Banyuwangi ini.