Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Tak Mau Kalah dengan BEC

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

takGENTENG- Ajang karnaval Agustusan yang digelar di Genteng tiga hari ini makin memantapkan Kota Genteng sebagai sentra budaya. Meski levelnya tingkat kecamatan, penampilan peserta karnaval tak mau kalah dengan pergelaran dengan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Dandanan mereka cukup apik. Ada yang berkostum bahan-bahan alam dan bertopeng. Sepanjang jalan, para peserta tampak atraktif memperlihatkan beragam formasi gerak tari maupun busana yang dipakai. Mereka umumnya berasal dari kalangan pelajar.

Kemarin (15/9) karnaval kategori umum berlangsung di Kota Genteng. Ribuan orang tumplek blek memadati jalan-jalan di Kota Atap untuk menyaksikan kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-68 RI ini. Sebagaimana layaknya karnaval pada umumnya, para peserta mengenakan bermacam kostum. Ada yang pakaian Gandrung, adat Jawa, Madura, dan keraton ataupun putri kerajaan.

Salah satu peserta yang menyita perhatian penonton adalah tampilnya peserta dari Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Maklum, peserta yang didominasi anak muda tersebut memerankan tradisi sebagai kebo-keboan. Sekujur tubuh mereka penuh dengan oli. Mulai ujung kepala sampai ujung terlihat hitam. Bahkan sebagian ada yang mengenakan tanduk, mirip dengan kerbau sungguhan.

Kontan saja, penampilan peserta kebo-keboan ini terus mengundang perhatian peserta. Ribuan pengunjung yang berjajar di sepanjang jalan protokol Genteng sempat menjerit manakala melihat barisan kebokeboan melintas di depannya. Selain di Kota Genteng, kegiatan karnaval kemarin juga digelar di Kecamatan Kalibaru. Nuansanya juga nyaris sama, peserta menganakan pakaian adat nusantara. (radar)