Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Taman Nasional Alas Purwo Jadi Start Etape Kedua Tour de Banyuwangi Ijen

taman-nasional-alas-purwo-jadi-start-etape-kedua-tour-de-banyuwangi-ijen
Taman Nasional Alas Purwo Jadi Start Etape Kedua Tour de Banyuwangi Ijen

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Taman Nasional Alas Purwo menjadi lokasi start etape kedua Tour de Banyuwangi Ijen yang diikuti 99 pebalap, Selasa (29/7/2025).

TN Alas Purwo merupakan tempat wisata berwawasan lingkungan yang mengutamakan konservasi alam yang menyimpan beragam situs geologi, budaya, serta kekayaan hayati tersebut telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO.

Kawasan yang masuk dalam jajaran Geopark Ijen, saat ini telah resmi menjadi bagian dari Unesco Global Geopark dan memiliki setidaknya 700 jenis tumbuhan, banteng, macan tutul, monyet ekor panjang, kijang, babi hutan, serta 250 aves, dan reptil.

Baca juga: Wisata Alam Liar Jadi Daya Tarik di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi

Kawasan ini juga memiliki banyak destinasi wisata menarik, mulai kawasan savana, pantai, gua kuno, wisata budaya, dan hutan mangrove.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, para pembalap Tour de Banyuwangi Ijen akan melintasi situs-situs Gopark Ijen yang saat ini telah masuk dalam jaringan geopark dunia UNESCO Global Geopark (UGG).

“Tour de Ijen kami desain memadukan antara olahraga, alam, dan budaya. Di kawasan cagar biosfer ini, pembalap akan menyusuri hutan Alas Purwo yang masih asri,” kata Ipuk.

Di sepanjang lintasan terdapat rute paving menanjak.

Di kontur jalan tidak mulus, peserta tak sekadar adu kecepatan, tetapi juga akan menguji ketangguhannya di rute rolling (naik-turun) dengan kejutan lintasan paving stone menanjak di kawasan Jelun.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya hanya sekitar 1 kilometer di Alas Purwo dan belum masuk ke rute kompetitif, kali ini rute paving stone berada di tengah-tengah balapan dan dengan kondisi menanjak. Ini jelas jadi tantangan serius bagi para pembalap,” ujar Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, M. Alfin Kurniawan.

Baca juga: Saat Umat Hindu Gelar Persembahyangan di Pura Giri Salaka Alas Purwo

Paving sepanjang hampir empat kilometer itu terletak di kilometer 122, tepatnya antara Macan Putih menuju Jelun.

Medan ini bukan hanya menuntut kekuatan fisik ekstra, tetapi juga kecermatan dalam memilih ban, gir, dan penguasaan sepeda di medan tidak rata.

Rute ini menjadi elemen pembeda dalam perayaan satu dekade TdBI yang masuk kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI).

Alfin mengatakan, jalur paving tersebut memberikan warna tersendiri karena ditempatkan di saat stamina pembalap sedang diuji.

“Tantangannya bukan hanya teknis, tapi juga strategi tim,” ujarnya. 

Terdapat tiga titik sprint menambah intensitas persaingan, yakni di Glagah Agung (KM 34,5), Maron Genteng (KM 78,8), dan Rogojampi (KM 113,4).

Dengan kombinasi rute hutan, jalan datar, tanjakan, dan paving yang menantang, etape kedua TdBI 2025, akan menjadi penentu kekuatan para pembalap, sekaligus menampilkan taktik terbaik dari masing-masing tim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.