GAMBIRAN – Tanaman padi yang ambruk karena sering turun hujan disertai angin kencang di Banyuwangi
Selatan kini semakin meluas. Setelah terjadi di Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, tanaman padi ambruk juga terjadi di Dusun Lidah Wetan, Desa/Kecamatan Gambiran, kemarin (21/4). Bukan hanya itu, tanaman padi milik para petani di beberapa desa di wilayah Kecamatan Singojuruh itu kini juga banyak yang ambruk.
“Sekarang ini tanaman padi yang ambruk cukup banyak,” cetus Sahari, 45, salah satu buruh panen Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu. Sahari yang kini sedang memanen tanaman padi milik petani di Desa Gambiran itu mengaku butuh waktu dan kesabaran dalam memanen padi yang ambruk. “Memanen padi yang ambruk itu agak susah,” katanya. Sahari bersama beberapa temannya dapat kerjaan memanen tanaman padi seluas sebahu. Karena tanaman padi ambruk, sehari hanya dapat separo. “Biasanya sehari selesai.
Ini digarap lima orang baru separo,” ungkapnya. Karena memanen tanaman padi yang ambruk lebih sulit, Sahari mengaku upah yang dia dapat juga naik. Bila tanamannya normal, seperempat bahu upahnya hanya Rp 250 ribu. “Karena tanamannya ambruk, seperempat bahu naik jadi Rp 500 ribu,” cetusnya. Tanaman padi yang ambruk, jelas dia, harus segera dipanen. Bila tidak, maka padi itu bisa rusak.
“Bisa terendam air di sawah dan rusak,” ujarnya. (radar)