Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tertahan 2 Hari akibat Kemacetan Ekstrem di Pelabuhan Ketapang, Sopir Truk: Uang Makan Menipis

tertahan-2-hari-akibat-kemacetan-ekstrem-di-pelabuhan-ketapang,-sopir-truk:-uang-makan-menipis
Tertahan 2 Hari akibat Kemacetan Ekstrem di Pelabuhan Ketapang, Sopir Truk: Uang Makan Menipis

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Kemacetan ekstrem yang terjadi di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, berimbas pada pengiriman logistik.

Sudah dua hari kendaraan yang hendak menyeberang ke Bali tertahan di Banyuwangi akibat kemacetan parah itu.

Salah satunya truk yang dikemudikan oleh Made. Sopir asal Bali itu hendak mengirim pakan ternak dari Surabaya ke Bali.

“Saya sudah dua hari menginap di Dermaga Bulusan,” kata Made, Jumat (18/7/2025).

Baca juga: Temuan Inspeksi KSOP di Pelabuhan Ketapang Mengingatkan akan Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya

Semakin hari, ia semakin cemas sebab jika biasanya dalam tiga hari sudah melakukan bongkar muatan di lokasi tujuan, namun di hari keempat, ia masih tertahan di Pelabuhan Ketapang.

Kondisi ini juga berpengaruh pada semakin menipisnya uang makan yang ia dimiliki, sehingga ia harus putar otak dan ikat pinggang agar penghasilan untuk keluarga tak berkurang banyak.

“Kerugian banyak, uang makan menipis dan barangnya orang lambat sampai. Saya juga tidak bisa cepat-cepat angkut muatan lagi,” ujarnya.

Baca juga: Pengendara Ngeblong Perparah Kemacetan Ekstrem di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Terlebih, ia tak mendapatkan dispensasi dari perusahaan tempat ia bekerja, sehingga mau tidak mau ia harus membayar semua kebutuhan dari kantongnya sendiri.

Namun begitu, dia bersyukur karena perusahaan tak menerapkan denda keterlambatan pengiriman karena sudah mengetahui kondisi di lapangan.

“Bos sudah tahu keadaannya, tidak ada denda,” tuturnya.

Made pun berharap arus penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk kemabli normal sehingga kemacetan ekstrem yang terjadi di Pelabuhan Ketapang segera terurai.

Untuk diketahui, kemacetan ekstrem dari arah Situbondo menuju Pelabuhan Ketapang pada Kamis (17/7/2025) mencapai 27 kilometer. Hari ini, terpantau berkurang meski tak signifikan.

Sementara itu, mengatasi kemacetan yang terjadi, Polresta Banyuwangi melakukan pengaturan lalu lintas di berbagai titik.

“Semangat kami tetap sama, melayani masyarakat. Kami ingin semua tetap merasa aman dan nyaman meski harus menunggu,” ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra.

Selain melakukan pengaturan arus dan pengalihan jalur, Polresta Banyuwangi juga menyiapkan kantong-kantong parkir sementara untuk kendaraan angkutan barang maupun penumpang yang menunggu giliran masuk pelabuhan.

Polresta Banyuwangi terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, ASDP Ketapang, dan Otoritas Pelabuhan untuk memastikan situasi tetap terkendali hingga arus kendaraan kembali normal.

“Kepada masyarakat mohon bersabar, patuhi arahan petugas di lapangan, serta mempertimbangkan jalur alternatif selama kepadatan berlangsung,” pesan Rama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.