Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tidak Cerminkan Budaya Islam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tidakSEMENTARA itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi buka suara terkait maraknya kembang maulid variasi yang bentuknya dinilai tidak mencerminkan budaya Islam. Pasalnya, kembang maulud dengan bentuk nyeleneh itu dinilai dapat mengurangi kesakralan peringatan kelahiran Rasulullah Muhammad SAW tersebut.

Seperti diutarakan Sekretaris MUI Banyuwangi, Nur Chozin, kemarin (19/1). Menurut dia, masyarakat hendaknya menghindari simbol-simbol yang dapat merusak budaya Islam. Terlebih menggunakan simbolsimbol yang tidak mencerminkan budaya Islam. Dikatakan, pada prinsipnya peringatan Maulid Nabi Muhammad digelar sebagai ungkapan rasa gembira umat Islam atas lahirnya Rasullullah Jadi, semestinya hal-hal yang merusak nuansa keislaman harus dihindari,” pintanya.

Nur Chozin mengimbau umat Islam agar tidak memproduksi, tidak menjual, dan tidak membeli, kembang maulud yang berbentuk leak dan lain sebagainya yang dapat mengotori tradisi Islam. “Kami mengimbau seluruh umat Islam tidak menggunakan hiasan telur yang menggunakan simbo-l-simbol yang tidak islami,” imbaunya. Lebih jauh, dia mengatakan, kembang maulud berbentuk leak memang menyasar segmen anak-anak. Sebab, anak-anak biasanya gemar memilih sesuatu yang terlihat menarik, tanpa mengetahui apa maknanya. “Karena itu, orang tua harus jeli memilih. Jangan semata-mata menuruti permintaan anak. Orang tua harus memberikan pemahaman kepada buah hatinya dan memi lihkan kembang maulud yang sesuai tradisi Islam,” pungkas Nur Chozin. (radar)