Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tidak Percaya Mitos Politik Lima Tahunan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Calon bupati  (cabup) incumbent, Abdullah Azwar Anas, tampaknya tidak terlalu terpengaruh dengan mitos politik lima tahunan yang  berkembang di sebagian kalangan masyarakat Banyuwangi. Mitos itu menyebutkan, sejak era reformasi bergulir, tidak ada satu pun bupati yang berhasil menduduki posisi orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi dua periode.

Jangankan berhasil meneruskan  jabatan hingga periode kedua, untuk sekadar ikut ambil bagian pada pemilihan bupati  (pilbup) setelah periode pertama kepemimpinan berakhir, bupati tersebut tidak mendapat kendaraan politik. Anas mengatakan, mitos yang menyebutkan Bupati Banyuwangi  yang akan maju kali kedua sebagai kontestan pilbup tidak akan mendapatkan kendaraan politik tidak sepenuhnya benar.

“Kalau ada dukungan yang kuat dari masyarakat dan ada ikhtiar, Insya Allah ada jalan,” ujarnya kemarin (13/8). Anas menambahkan, pihaknya berupaya agar menjelang pilbup 2015 situasi kondusif di Banyuwangi terjaga. Dia juga berkomitmen siap menjalani pesta demokrasi lima tahunan ini dengan damai tanpa menjelek-jelekkan pasangan lain.

“Jika setiap menjelang pilbup terjadi kegaduhan, energi  kita banyak terserap, sehingga tidak sempat melakukan pembangunan,” pungkasnya. Sekadar diketahui, Anas dan Yusuf Widyatmoko dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Banyuwangi sejak 21 Oktober  2010 lalu.

Setelah hampir lima tahun menjabat, Anas-Yusuf siap menjadi kontestan pilbup 2015. Pasangan yang mengusung jargon  Dahsyat itu sudah mendaftar ke KPU pada 27 Juli lalu. Menghadapi pesta demokrasi  memilih bupati dan wakil bupati  Banyuwangi yang bakal digelar  9 Desember mendatang, pasangan Dahsyat didukung dan diusung koalisi delapan partai  politik (parpol).

Delapan parpol itu, antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat (PD), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Persatuan  Pembangunan (PPP), Partai  Nasional Demokrat (NasDem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS),  dan Partai Amanat Nasional  (PAN). (radar)