Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tiga Hilang, 69 Penumpang Selamat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Kapal-Polisi-X-1033-milik-Satpolair-Polres-Banyuwangi-sedang-melakukan-pencarian-penumpang-KMP-Rafelia-2

KMP Rafelia II Tenggelam di Perairan Selat Bali

KALIPURO – Musibah kembali terjadi di Selat Bali. Kali ini Kapal Motor Penumpang (KMP) Rafelia II syarat muatan penumpang dan kendaraan tenggelam tidak jauh dari Pelabuhan ASDP Ketapang. Lokasi tenggelamnya kapal itu 400 meter dari bibir pantai di belakang Hotel Banyuwangi Beach, Desa Ketapang, Kalipuro.

Data yang diperoleh jawa Pos Radar Banyuwangi, jumlah kendaraan yang diangkut kala itu adalah 9 pikap, 19 cold diesel, 18 tronton, dan 2 penumpang yang beli tiket. Tiga orang dikabarkan hilang atas tenggelamnya kapal milik PT. Bahari Dharma Utama itu.

Sementara ini 69 penumpang, termasuk ABK, dinyatakan selamat. Tiga orang yang dikabarkan hilang tersebut terdiri atas Masruroh, 25; dan Ramlan, 1,8 bulan; warga Desa Olehsari, Glagah; serta Bambang SA (nakhoda kapal).

Sementara itu, penumpang yang berhasil dievakuasi :versi Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, sampai sore kemarin sekitar 69 orang. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, KMP Rafelia II berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk tepat pukul 12.05.

Di tengah perjalanan, kapal tiba-tiba miring. Kuat dugaan kapal nmengalalni kebocoran lambung. Anak buah kapal (ABK) langsung menghubungi pihak Syahbandar. Oleh pihak Syahbandar, KMP Rafelia II di imbau menepi ke pantai terdekat.

Kapal-kapai lain yang posisinya dekat juga diimbau mendekat ke lokasi tenggelam untuk melakukan evakuasi penumpang.  Tepat pukul 12.40 dengan posisi kapal berada di 400 meter dari bibir pantai di belakang Hotel Banyuwangi Beach, Desa Ketapang, Kalipuro, atau tepatnya di dekat mercusuar PLN, kapal yang sudah miring ke kiri itu langsung tenggelam dalam waktu 15 menit.

“Saya tadi pas berada ditengah mau melaut, kapal itu sudah miring dari jauh. Tiba-tiba langsung tenggelam kapalnya, nggak sampai setengah jam kapal hilang ke dalam laut,” ujar Eko Saputro, 29, warga Kelurahan Bulusan.  Saat kapal hendak tenggelam, banyak penumpang yang mencari posisi kapal yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.

Banyak juga penumpang yang menceburkan diri ke laut saat kapal akan tenggelam akibat panik. Proses evakuasi penumpang yang terombang-ambing di tengah laut dilakukan petugas Basarnas, Polair, TNI AL, KUPP Ketapang, dan dibantu para nelayan.

Seluruh penumpang selamat dievakuasi ke pinggir pantai di belakang Hotel Banyuwangi Beach.  Tampak wajah para penumpang selamat tersebut sangat panik. Ada pula anggota keluarga yang datang sambil menangis histeris.

“Saya tadi tidur, kemudian terbangun karena suasana di dalam kapal panik. Kami diinstruksikan pakai pelampung. Kemudian saya dan penumpang lain naik ke atas. Kapal langsung tenggelam dengan cepat,” ujar Nyoman Tayun, 49, sopir truk selamat asal Singaraja, Bali, yang menumpang KMP Rafelia II.

Setelah semua penumpang dievakuasi ke pinggir pantai, mereka langsung dibanva ke aula ASDP Ketapang untuk dilakukan perawatan. Korban yang mengalami luka cukup parah langsung evakuasi menuju rumah sakit terdekat.  Sementara itu, meski bangkai kapal sudah tidak terlihat lagi dari bibir pantai, warga sampai sore kemarin masih banyak yang berbondong-bondong ke pinggir pantai untuk melihat lebih dekat lokasi musibah tersebut.

Arus lalu lintas di sekitar Pelabuhan Ketapang juga sempat padat lantaran banyak warga yang ingin menonton. Sampai berita ini ditulis masih belum ada keterangan resmi berapa jumlah penumpang selamat dan hilang dalam musibah itu secara valid.

Sebab, jumlah penumpang berdasar daftar manifes kapal dengan korban yang berhasil diselamatkan tidak sama. “Jumlah korban sementara yang berhasil diselamatkan 68 orang, 52 orang di ASDP, sisanya di rumah sakit, dan ada yang sudah pulang.

Tiga korban dilaporkan hilang,” ujar Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama. Pihaknya juga belum bisa memberikan komentar tentang penyebab kapal tenggelam. Apakah bocor ataukah kelebihan muatan, pihaknya masih belum bisa memastikan. Saat ini pihaknya fokus melakukan evakuasi penumpang terlebih dahulu.

“Penyebab masih belum diketahui. Masih akan kami koordinasikan dengan pihak Basarnas, ASDP, Syahbandar, TNI AL, dan pihak-pihak terkait. Fokus kita evakuasi dulu sampai data benar-benar valid,” tegas Bastoni.

Kasatpol air Banyuwangi, AKP Basori Alwi, mengatakan upaya  pencarian kpal terus dilakukan.  Pantauan tim SAR, posisi kapal berada di kedalaman 15 meter di dasar laut. “Posisi kapal tenggelam menghadap ke barat. Ja rak kapal sekitar 150 meter dari mercusuar kabel bawah laut milik PLN,” kata Basori.

Sejumlah pihak menyayangkan sikap Syahbandar yang kurang transparan dalam memberikan keterangan manifes penumpang. Ada kesan manisfes ditutup-tutupi. Bahkan, dalam rapat yang dipimpin kapolres di ASDP, pihak Syahbandar tidak hadir. “Syahbandar kurang transparan, ada apa ini?” protes salah seorang wartawan.

Sementara itu, dalam keterangannya di depan wartawan, Bupati Banyuwangi Abdullah Azswar Anas menyebutkan berdasar data yang ada jumlah penumpang kapal 80 orang. Sebanyak 76 dinyatakan selamat dan 4 hilang.

Terkait simpang siurnya jumlah penunnpang itu, Anas berjanji akan melaporkan ke Kementerian Perhubungan agar manifes terdata rapi. “Pemkab juga memberikan kemudahan para korban kapal tenggelam yang menjalani perawatan di rumah sakit. Kami juga minta agar urusan asuransi korban kapal tenggelam dipeermudah,” kata Anas. (radar)