Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tiket KA Naik 100 Persen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ka-SRI-TANJUNGKelas Ekonomi Berlaku Mulai Besok

ROGOJAMPI – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berpengaruh terhadap harga tiket kereta api (KA). Mulai besok (1/4) harga tiket KA ekonomi jarak jauh, menengah, dan pendek, di wilayah Daerah Operasi (Daops) IX Jember akan mengalami kenaikan.

Tidak tanggung-tanggung kenaikan harga tiket KA kelas ekonomi itu mencapai 100 pesen. Kenaikan itu untuk semua jenis KA berbagia jurusan. “Yang naik ini semua KA kelas ekonomi,” terang Kepala Stasiun KA Rogojampi, Ibnu Afandi.

Menurut Afandi, di wilayah Daops IX jember ada empat jenis KA ekonomi yang terkena kebijakan menaikkan harga tiket, yakni KA Tawangalun jurusan Banyuwangi-malang. Harga tiket KA tersebut sebelumnya hanya Rp 30 ribu, dan kini naik menjadi Rp 65 ribu.

KA Sritanjung jurusan Banyuwangi-Lempuyangan, Jogjakarta dari Rp 50 ribu naik menjadi Rp 100 ribu. Selanjuurya, KA Pandanwangi jurisan jember-Bayuwangi dari Rp 4 ribu menjadi Rp 8 ribu. Terakhir KA Probowangi jurusan Banyuangi-Probolinggo yang sebelumnya hanya Rp 18 ribu, kini tiket naik menjadi Rp 28 ribu.

“Untuk tiket KA kelas bisnis dan eksekutif, untuk tiket tetap dan berlaku tarif bawah dan atas.” terangnya. Manajer humas PT. KA Daops IX Jember, Ekio Sri Mulyanto, saat dikonfirmasi mengatakan, kenaikan harga tiket KA tersebut merupakan kebijakan dari PT. KAI dalam menyikapi kenaikan harga BBM dan kenaikan biaya operasional kereta.

Saat ini, suku cadang KA masih impor dan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga melemah. “Kenaikan biaya operasional PT KAI berkisar delapan hingga sepuluh persen,” ujarnya. Dengan tiket ini, jelas dia, PT KAI juga akan meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Termasuk menu masakan yang masih monoton di restoran KA.

“Kita sudah membahas dengan bagian restoran, agar menu masakan mengangkat daerah sekitar, seperti sego tempong, rujak soto dan lainnya,” katanya. Kenaikan harga tiket KA Ekonomi, ditanggapi beragam oleh masyarakat. Bambang Afandi, 47, asal Desa Benculuk, Kecamatan cluriug mengaku bisa memaklumi kenaikan harga tiket KA Ekonomi untuk jarak jauh.

Apalagi, satu ini harga BBM naik dan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga melemah. Yang penting pelayanan terus ditingkatkan, kami masih bisa memaklumi.” ungkapnya. Hanya saja, Bambang berharap bagian restoran KA juga bisa lebih inovatif dalam menyajikan menu.

Apalagi, untuk KA jarak jauh seperti KA Sritanjung membuat penumpang sering kelaparan. “Masak yang tersedia hanya nasi goreng terus,” cetusnya. Penumpang KA Ekonomi lainnya, Supinah 56, asal Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, menyayangkan dengan naiknya harga tiket KA tersebut.

Pasalnya, kenaikan yang sangat drastis itu dianggap memberatkan. “Masak sekali naik 100 persen, pemerintah seharusnya menyubsidi lagi untuk kereta api kelas ekonomi ini,” pintanya. (radar)