Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tiket Pesawat Nyumbang Inflasi 0,039

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tiiketBANYUWANGI – Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi mencatat Inflasi pada September 0,11 persen. Hasil pemantauan, pada September 2014 terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,72 pada bulan Agustus menjadi 112.84 pada bulan September. Kepala BPS Banyuwangi, Mohammad Amin, Inflasi bulan September 2014 dipicu kelompok perumahan yang melibatkan, air, listrik, gas dan bahan bakar. Kelompok tersebut memberikan sumbangan terhadap angka inflasi sebesar 0,0912 persen.

Disusul kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang memberikan andil sebesar 0,0831 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga memberikan andil 0.013130 persen. Inflasi September 2014 tertahan kelompok bahan makan dengan andil minus 0.053534 persen dan kelompok sandang minus 0,0393 persen. Berdasar data BPS, komoditas beras menyumbang inflasi September sebesar 0.0721 persen. Kenaikan harga beras sangat di pengaruhi stok barang di pasar. Sementara permintaan barang akan komoditas tersebut relatif stabil bahkan cenderung meningkat. 

Musim kemarau yang berkepanjangan berpengaruh terhadap pengairan Iahan sawah yang berdampak pada penurunan produksi padi sawah. Kenaikan komoditas beras ternyata juga diikuti komoditas Iainnya terutama cabai merah dan tomat sayur disusul komoditas tongkol pindang. kembung rebus. mernying, ikan asin belah dan wortel. Pada minggu ke empat bulan September terjadi lonjakan harga cabai merah dan tomat sayur yang memberikan andil inflasi sebesar 0,07 persen dan 0,04 persen.

Sementara kenaikan harga ikan disebabkan penurunan jumlah produksi hasil tangkapan dan peningkatan biaya operasional. lnflasi September 2014 juga dipicu oleh kenalkan tarif angkutan udara yang ada di Bandara Blimbingsari, Rogojampi yang memberi andil inflasi sebesar 0,0395 persen. Kenaikan tarif angkutan udara dimungkinkan akibat kenaikan bahan bakar avtur yang dipengaruhi oleh nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika. 

Di samping itu kurs dolar sebesar Rp 13.000 sangat mempengaruhi besarnya biaya perawatan akibat kenaikan harga spare part pesawat. Laju inflasi September 2014 tenahan oleh turunnya harga bawang merah. cabai rawit, jeruk, emas perhiasan. Mulai minggu pertama September 2014, bawang merah sudah menunjukkan fenomena penurunan harga disusul pada minggu kedua cabai rawit juga mengalami hal yang sama.

Menurut Amin, hal ini di mungkinkan akibat stok komoditas tersebut di pasaran mencukupi permintaan. Menurut Mohammad Amin, meningkatnya produlsi bawang merah dan cabai rawit sangat dipengaruhi oleh cuaca yang mendukung dan semangat para petani untuk menanam kembali komoditas tersebut dengan itampanltargn akan meroket seiring dengan kebutuhan saat hari raya idul Adha. “Apabila mutasi barang atau stok lancar. maka laju inilasi juga bisa terkendali,” tutupnya. (radar)