Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

TPSS Overload, Sampah Boyolangu Tumpah di Jalan Raya

Pengendara sepeda motor melintas di Jalan Teratai yang penuh dengan tumpukan sampah di tepi jalan.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Pengendara sepeda motor melintas di Jalan Teratai yang penuh dengan tumpukan sampah di tepi jalan.

BANYUWANGI – Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS) di Jalan Teratai, Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri menimbulkan masalah baru. Gara-garanya, tumpukan sampah tersebut meluber hingga ke badan jalan, Selasa (16/1).

Melubernya sampah rumah tangga tersebut menimbulkan bau tak sedap. Tidak sedikit pengendara yang kebetulan melintas di jalan raya menutup hidung atau menahan napas sejenak.

Irham Kusuma, 32, salah seorang pengendara sepeda motor asal Kelurahan Boyolangu mengaku kerap terganggu akibat bau tak sedap dari TPSS di sebelah timur jalan raya tersebut. Setiap kali melintas, dia pasti menutup hidung dan mehanan napas.

“Jika setelah turun hujan, baunya sangat menyengat tidak sedap akan semakin kuat,” ungkapnya.

Menurut Irham, TPSS tersebut sudah lama dibangun di dekat persawahan tepi jalan. Sayangnya sejak beberapa pekan lalu, sampah di TPSS sering kali menumpuk, bahkan hingga meluber ke jalan raya.

“Biasanya selalu bersih karena diangkut dump truck Dinas Lingkungan Hidup, mulai dua pekan terakhir kondisinya selalu penuh dan meluber ke jalan raya. Entah kenapa,” kata Irham keheranan.

Hal senada diungkapkan Mohammad, 52, salah seorang warga Lingkungan Krajan, Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri. Sampah yang menumpuk di TPSS itu terjadi sejak dua pekan lalu. Padahal, hampir setiap pagi petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selalu membersihkan dan mengangkut sampah di lokasi TPSS tersebut.

Sampah yang Overload tersebut disebabkan banyaknya masyarakat luar daerah yang ikut membuang sampah di TPS tersebut. “Saya pernah menjumpai ada orang yang buang sampah dengan membawa kendaraan pikap, diturunkan dan di buang di sini,” ujarnya.

Selain itu, dia kerap melihat warga dari luar Kelurahan Boyolangu membuang sampah dengan sembarangan. Modusnya, sampah yang akan dibuang dimasukkan ke dalam plastik kresek. Sembari mengendarai motor langsung melemparkan sampah ke arah TPSS tersebut.

Akibatnya, sampah yang baru saja dibersihkan dan diangkut petugas DLH langsung penuh dan berserakan kembali. “Kalau memang niat membuang sampah mbok ya diletakkan yang baik di dalam bak penampungan. Kalau dilempar pasti akan semburat dan menumpuk,” keluhnya.

Sayangnya saat dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi Husnul Chotimah tidak ada jawaban, meski nada panggilan masuk di handphone pribadinya telah tersambung.(radar)