Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ulama Blusukan ke Eks Lokalisasi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ulamaBANYUWANGI – Pasca penutupan sejumlah lokalisasi pekerja seks komersial, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) ramai-ramai turun ke lapangan. Kemarin (16/11), pengurus MUI blusukan ke sejumlah eks lokalisasi. MUI melakukan penrbinaan di lima eks lokalisasi prostitusi yang tersebar di lima kecamatan di Bumi Blambangan. Ketua ll MUI Banyuwangi, Nurchozin mengatakan, pembinaan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut penutupan lokalisasi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi beberapa waktu yang lalu.

“Mereka yang dulu berkecimpung di lingkungan eks lokalisasi itu tentu butuh pembinaan agar dapat kembali ke jalan yang benar,” ujarnya. Dalam kegiatan blusukan itu, MUI menerjunkan dua tim untuk “menyambangi” lima eks lokalisasi (li wilayah Banyuwangi tersebut. Tim pertama melakukan pembinaan di eks Lokalisasi Pakem, Kecamatan Banyuwangi, eks Lokalisasi Blibis, Kecamatan Rogojampi dan eks Lokalisasi Sumberloh, Kecamatan Singojuruh. 

Satu Tim yang lain melaksanakan pembinaan di eks Lokalisasi Gempol Porong. Kecamatan Clurong. dan eks Lokalisasi Turian, Kecamatan Purwoharjo. Menurut Nurchozin, pembinaan eks lokalisasi tersebut di lakukan sebagai upaya preventif agar tempat-tempat tersebut tidak kembali dimanfaatkan sebagai tempat maksiat. “Kami berupaya sedapat mungkin eks lokalisasi ini menjadi daerah yang baik.” kata dia. Selain itu pembinaan kali inl juga dimaksudkan sebagai sarana menggali informasi tentang aktivitas di eks lokalisasi tersebut.

“Yang perlu kita Ingat. selain dosa besar, pelaku seks bebas juga rentan tertular virus HIV/AIDS,” pungkas Nurchozin. Sementara itu, sebelum blusukan ke eks lokalisasi PSK, MUI juga menerjunkan tim kesekolah-sekolah. MUI merasa prihatin dengan kenakalan remaja yang belakangan marak. Dengan menggandeng Polres Banyuwangi, MUI memberikan pembinaan ke sekolah-sekolah, Sabtu kemarin (15/11). Tidak tanggung-tanggung, dalam sehari kemarin ada sepuluh tim yang diterjunkan) memberikan pembinaan ke kalangan pelajar. 

Sebanyak 20 sekolah, mulai SMP, MTs, SD/IA, SMK, dan MA di wilayah Kecamatan Banyuwangi, Giri, dan Glagah tak luput menjadi sasaran pembinaan tersebut. Ketua MUI Banyuwangi, KH. M. Yamin tnengatakan, pembinaan di sekolah-sekolah diperlukan untuk menanamkan karakter yang baik, di antaranya cinta kepada Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW sebagai panutan yang baik bagi umat. “Pembinaan kami lakukan agar kalangan pelajar terhindar dari pengaruh negatif globalisasi,” ujarnya.

Ketua II MUI, Nurchozin menambahkan, dalam pembinaan kali ini, MUI juga mengimbau para pelajar agar selalu berbakti kepada orang tua, menjalankan salat lima waktu, berpuasa sunah, hingga salat dhuha. “Tujuannya untuk membersihkan hati sehingga bisa hal-hal yang tidak baik. Kami prihatin kenakalan remaja terus meningkat. Mulai pelajar yang terjaring di kos-kosan, ada yang terlibat seks bebas, ada juga yang terlibat penyalahgunaan narkoba,” kata dia. Menurut Nurchozin pembinaan serupa akan dilakukan secara berkelanjutan. 

Bahkan tidak hanya di sekolah-sekolah di wilayah Kota Banyuwangi dan sekitarnya, kegiatan serupa diupayakan dapat dilakukan di sekolah-sekolah lain di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Sementara itu, Nurchosin mengaku hasil kegiatan tersebut akan ditindaklanjuti dan dilaporkan kepada Bupati. Dia berharap, ke depan MUI dilibatkan saat petugas gabungan melakukan operasi siswa membalas dan sebagainya. “Kami berharap MUI dilibatkan kalau ada action gabungan mencegah kenakalan remaja,” pungkasnya. (radar)