Banyuwangi, Jurnalnews – Banyak ide kreatif inisiatif anak bangsa memaknai Kemerdekaan Republik Indonesia sesuai komunitasnya.Ada pecinta alam yang kibarkan sang merah putih di Gunung Ijen, Para Lelaku di Alas Purwo, Pelaku Adat Tradisi Kopat di D’Gentong dekat Stasiun Sepur Karangasem lokasi Seblang lansia Bakungan dan ada yang kibarkan kain merah putih di dalam laut selat Bali.
Sementara para penyandang disabilitas adakan upacara di halaman SMPNLB yang sehari-hari untuk sekolah penyandang tunadaksa dan tunarungu dekat Gedung Pramuka dan GOR Tawang Alun,begitu khusuk mengharukan diikuti 45 peserta, Sabtu (17/8/24).
Yang bertindak sebagai Pembina Upacara, Umar, staf ahli fraksi DPRD Banyuwangi yang bacakan teks Proklamasi–tugas Ketua DPRD kala upacara detik-detik Proklamasi di Taman Blambangan dengan Pembina Upacara Bupati Banyuwangi. Pemimpin upacara Safarudi, S.Ag, guru agama di SLB A Tunanetra yang sedang menjalani program sebagai guru penggerak.
Dirigen lagu Kebangsaan Indonesia Raya spontan ditunjuk Maya, yang mulai kecil kena polio yang berdampak pada kekuatan kaki dan tangan.
“Kaget dan bangga, yang tak mungkin dapat tugas di upacara umum dan dapat kehormatan di upacara sesama kaum difabel. Terima kasih Bung Aguk yang spontan melatih tehnik dan mental hingga mewujudkan salah satu mimpi, ” tutur tiktoker 1 anak yang sehari-hari jualan klepon dan nasi bakar di Rogojampi ini.
Upacara yang dipandu pembawa acara Pradini yang satu tangannya diamputasi karena kecelakaan kala SMA dan kini kerja di Kedai Pidi’s, ditutup dengan doa yang dipimpin Nurhadi Windoyo, Ketua Yayasan Komunitas Aura Lentera. Selain bahasa Arab, mantan Ketua Pertuni yang piawai electone dan komputer braille ini memanjatkan ke Gusti Maha Agung dengan bahasa Indonesia agar negeri ini kian peduli pada orang cacat tak sekedar buat infrastruktur tapi regulasi dan empati pejabatnya untuk tak khianat pada pahlawan bangsa diberbagai bidang dalam mengisi pembangunan.
Pada media ini, Divisi Program Aura Lentera Indah Catur Cahyaningtyas mengungkapkan kegiatan ini diikuti perwakilan organisasi disabilitas seperti PPDI, HWDI, Pertuni, DMI, Gerkatin, Difawangi, Taliwangi dan pemerhati kaum difabel sepeti JRKBB,JRKI dan Komunitas Gotongroyong’45.Selain berdiri 4-5 orang duduk di kursi roda.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan FGD bahas Perbup Unit Layanan Disabilitas dengan hadirkan Kabid Ketenagakerjaan pada Disnakertrantrian Kabupaten Banyuwangi Dra. Sutjiati, S.Sos dan Dr.Hary Priyanto, ST., M.Si yang sedang melakukan penelitian Kebijakan Publik buat Difabel. Gayung bersambut KPUD ada Program sosialisasi Pilkada Gubernur dan Bupati buat disabilitas hingga difasilitasi penyelenggara pemilu yang dihadiri Edi Syaiful Anwar sebagai PLH KPU Baanyuwangi dan Enot Sugiharto Divisi Sosialisasi.
“Kok pas 17 Agustus ya sekalian upacara dulu dimulai pukul 09.45-10.17 dengan bendera merah putih sudah berkibar gagah. Semoga niat baik para orang baik menghasilkan hal yang baik buat kaum difabel khususnya dan bangsa pada umumnya. Dan senang mereka akan terus ajak diskusi dengan fasilitas mandiri, CSR atau APBD untuk wujudkan program negara ini, ” tutur wanita aktivis ini sambil senyum dengan mengepallkan tangan merdeka dan isyarat setara untuk Indonesia jaya.(Aguk/Q’Nin/JN)