Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Warga Cangaan Usir Tamu Berjenggut

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

usirGENTENG – Ratusan warga Dusun Cangaan kidul, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, mendatangi Pondok Pesantren Al-Falah yang baru didirikan Ustad Abdul kemarin malam (9/4). Warga meminta sejumlah pendatang yang berserban dan tinggal dipesantren itu segera pergi.

Warga yang sebagian sudah emosi sempat berteriak provokatif. Ustad Azis sering kali juga menjadi sasaran kemarahan warga. “Azis jangan banyak ceramah. Segera usir orang-orang berjenggot itu, teriak salah satu warga.

Salah satu warga, Anas, 40, mengatakan, warga selama ini resah dengan kedatangan orang berjenggot di rumah dan pesantren Ustad Azis itu. “Kami ini takut jangan-jangan Akidah-nya (ideologi) melenceng,” dalihnya.

Warga sekitar, jelas Anas, sadar dirinya bukan yang paling benar. Hanya, keberadaan para pendatang yang berpakaian di luar kebiasaan warga sekitar itu menimbulkan keresahan. Apalagi, saat ini sedang ramai masalah ISIS.

“Kami hanya waspada,” dalihnya. Kepala Dusun (Kadus)Cangaan Kidul, Desa Genteng Wetan, Syuhada, menyampaikan para pendatang yang sering tinggal di kediaman Ustad Azis itu sudah lama membuat warga resah.

“Sempat diselesaikan di kantor kecamatan,” terangnya. Saat dilakukan pertemuan di kantor kecamatan jelas dia, para pendatang itu diminta pergi. Setelah itu, mereka tidak terlihat lagi. “Tapi akhir-akhir ini kok datang lagi.

Malah ada yang dari luar Banyuuangi, dan itu membuat warga bergolak lagi,” jelasnya. Menurut Kades syuhada, selama para pendatang itu ada di pesantren milik Ustad Azis, sering dilakukan pengajian. Jamaah yang hadir dalam pengajian itu berasal dari luar daerah.

“Yang ikut pengajian dari luar daerah, warga sekitar tidak ada,” ungkapnya. Saat warga datang ke pesantren itu kemarin malam, pendatang yang telah meresahkan warga itu hanya ada dua orang. Biasanya jumlahnya banyak.

Petugas Polsek Genteng dan Koramil sempat menemui warga dan Ustad Azis. Data yang berhasil dikumpulkan jawa Pos Radar Genteng, di antara pendatang yang sering datang itu adalah Sunardiyanto, 53, warga Dusun Umbulrejo, Desa Bangorejo, Kecamatan Srono; Sukarni, 64, warga Dusun Mulyoasri, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran dan Zaenal Riyad, 40, warga Dusun Krajan, Desa Tamansari, Kccamatan Tegalsari.

Selain itu, ada Teguh Santoso, 37, warga Dusun/Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo; Abdul Sukur, 70, asal KP. Cicadas, Desa Darawati, Kecamatan Cipatujah, Tasikmalaya, Jawa Barat; Slamet Riyadi, 41, dari Dusun Krajan , Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, dan Sareh Riyanto, 42, warga Dusun Tlogosari, Desa jambewangi, Kecamatan Sempu.

Kepada petugas polisi yang datang ke musala miliknya, Ustad Azis mengatakan kalau para pendatang itu tamunya. Selama berada di pesantrennya, mereka salat dan mengaji bersama. “Juga membantu membuat jeding untuk pesantren,” katanya.

Camat Getneng, M. Nurrowi, mengatakan masalah itu sebenarnya sudah diselesaikan sekitar sebulan yang lalu di kantor kecamatan. “Saat itu ada kesepakatan setelah selesai membangun jeding mereka harus pergi. Tetapi, ini kok kembali lagi.” cetusnya. (radar)