Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Warga Miskin Dikucuri Rp 1,5 M

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

MUNCAR – Ratusan kepala keluarga (KK) kategori miskin sedang tersenyum. Sebab, rumah yang mereka tempati bakal direhab total. Bantuan senilai Rp 1,5 miliar untuk 150 KK yang tersebar di berbagai kecamatan mulai digelontorkan kemarin. Masing-masing KK menerima bantuan senilai Rp 10 juta. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut di Desa Tambakrejo, Kecamatan Muncar.

Khusus di desa tersebut, program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) itu mencakup 10 unit rumah. Desa Tambakrejo merupakan satusatunya desa di Kecamatan Muncar yang mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui kementerian sosial. Desa tersebut merupakan desa yang paling miskin di kecamatan yang kini sedang dilanda paceklik ikan itu. Di samping itu, bantuan tersebut juga mengalir untuk RS-RTLH di 10 desa yang tersebar di delapan kecamatan lain di Bumi Blambangan.

Selengkapnya lihat tabel. Bupati Anas mengungkapkan, bantuan dari pemerintah tersebut merupakan stimulus. Sebab, pihaknya mendorong perusahaan juga ikut membantu melalui CSR. ‘’Jadi, bantuan itu bukan mengharap dari pemerintah saja. Perusahaan juga harus membantu,’’ jelasnya. Pemerintah memang gencar menggelontorkan bantuan untuk warga miskin. Namun demikian, kucuran dana, baik  dari pemerintah daerah maupun pusat, dianggap belum merata.

‘’Tahun depan sudah dikonsep agar perusahaan juga peduli,’’ terangnya. Bupati Anas secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan rumah warga di desa tersebut. Selain memberikan bantuan, mantan anggota DPR RI itu juga menyerahkan bantuan kepada anak yatim-piatu dan membagikan sembako kepada warga kurang mampu. Penerima bantuan, Subakir, 78, mengaku senang rumahnya bakal dibangun total. Selama ini rumah yang dia tempati memang sudah rusak. ‘’Kerja saya cuma tukang pijat, dan istri saya buruh tani. Ya, saya senang sekali,” aku suami Tami, 65 itu. (radar)